Ingin Bertemu Sang Ayah di Masa Lalu, Ilmuwan Ini Optimis Ciptakan Mesin Waktu

Abadikini.com, JAKARTA — Banyak orang ingin dapat kembali ke masa silam seperti digambarkan dalam film fiksi ilmiah. Nah rupanya ada pula ilmuwan di dunia nyata yang sungguh penasaran ingin dapat mewujudkan mesin waktu.

Salah satunya pakar astrofisika asal Amerika Serikat, Ron Mallett. Lulusan Ph.D Pennsylvania State University ini meyakini mesin waktu sungguh dapat diciptakan secara ilmiah.

Ron mengakui teori dan desain mesin waktu buatannya mungkin belum dapat mengembalikan orang ke masa lalu dalam waktu dekat. Namun ia bekerja sangat keras untuk itu dengan misi utama dapat melihat kembali ayahnya.

Dikutip Abadikini dari detikINET, ayah Ron meninggal mendadak akibat serangan jantung saat dia baru berusia 10 tahun. Peristiwa itu mengguncang hidup Ron. “Bagiku, dia adalah pusat segalanya,” cetusnya.

Sang ayah-lah yang membuat Ron gemar membaca serta mendorongnya menekuni sains. Sekitar setahun setelah sang ayah wafat, Ron menemukan sebuah novel fiksi sains berjudul The Time Machine. “Buku itu mengubah hidupku,” tutur dia.

Buku itu membuatnya penasaran dengan mesin waktu. Profesor Fisika di University of Connecticut ini pun akhirnya menghabiskan waktunya untuk menyelidiki kemungkinan kembali ke masa silam dengan sains.

Berbagai teori ia kemukakan meski banyak suara skeptis apakah ia dapat merealisasikan sebuah perangkat mesin waktu yang nyata. Bagaimanapun banyak pula yang bersimpati karena ia melakukannya atas nama cinta pada bapaknya.

Ketika Ron berbicara secara terbuka soal ambisinya itu, banyak yang mendukungnya. Kembali ke masa silam memang adalah impian banyak orang, entah karena penyesalan atau alasan lainnya.

Ayah Ron. Foto: Ron Mallett

“Orang mulai menghubungi saya dari seluruh dunia mengenai kemungkinan untuk kembali ke masa lalu,” tutur Ron.

Lalu bagaimana caranya? Menurut Ron, semuanya berpusat pada teori relativitas besutan Albert Einstein. “Einstein mengatakan bahwa waktu bisa dipengaruhi oleh kecepatan,” katanya.

Ia memberi contoh astronot yang digambarkan terbang dalam roket dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Maka, waktu akan berjalan secara berbeda antara di Bumi dan bagi astronot yang ada di roket tersebut.

“Mereka bisa kembali dengan usia yang beberapa tahun lebih tua, tapi beberapa dekade sudah berlalu di sini,” ujar Ron.

Namun demikian, hal itu berarti perjalanan waktu ke masa depan, bukan masa silam. Untuk itu, Ron menggagas ide lubang cacing atau wormhole, semacam terowongan dengan dua gerbang ke masa silam dan ke masa kini dengan bantuan cahaya yang ditembakkan dengan semacam cincin laser.

Dia mengilustrasikan bagaimana laser bisa dipakai menciptakan pancaran cahaya untuk memutar ruang dan waktu. “Pada akhirnya, pancaran cahaya laser yang bersirkulasi dapat menjadi semacam mesin waktu dan juga mengubah waktu yang memungkinkan Anda kembali ke masa silam,” kata Ron.

Sejauh ini, ia belum bereksperimen dengan teorinya itu dan sedang mencari dana. Walaupun usahanya kembali ke masa 1950-an untuk bertemu ayahnya masih jauh dari terwujud, Ron mencoba tetap optimis serta berusaha.

Bagaimana pendapat pakar soal gagasan Ron? Ilmuwan astrofisika lain, Paul Sutter, mengakui bahwa kembali ke masa silam secara teori adalah mungkin. Namun membuat alatnya adalah masalah besar.

“Saya kira dia takkan berhasil karena ada celah besar dalam teori dan matematikanya sehingga perangkat yang praktis tak mungkin terjadi,” katanya.

Akan tetapi ada pula yang menilainya positif, seperti Brian Clegg, penulis sains asal Inggris. “Walau tak semua setuju bahwa perangkatnya bakal bekerja, saya pikir pantas untuk dicoba dulu,” tuturnya.

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker