China Penjarakan Ilmuwan ‘Pencipta’ Bayi

Abadikini.com – Pengadilan China menjatuhkan hukuman kepada He Jiankui. Ilmuwan perekayasa gen bayi ini harus menjalani hukuman penjara selama tiga tahun.

Sedikit kilas balik kasus Jiankui, dia mengejutkan komunitas ilmiah sedunia setelah mengklaim dirinya menciptakan bayi yang direkayasa secara genetik pertama di dunia.

Alih-alih mendapat pengakuan dan pujian atas penemuannya ini, Jiankui malah menuai kecaman. Dia dinilai telah melakukan praktik medis ilegal karena melanggar aturan terkait pemanfaatan rekayasa genetika pada manusia.

Dalam persidangan secara tertutup, pengadilan di kota Shenzhen selatan menyatakan bahwa Jiankui terbukti bersalah memalsukan dokumen persetujuan dari dewan peninjau etika untuk merekrut pasangan yang salah satunya (si pria) terjangkit HIV. Namun Jiankui membela diri bahwa dirinya berupaya mencegah infeksi HIV dari sang ayah kepada bayinya yang baru lahir.

Dikutip dari Business Times, Jiankui menghebohkan komunitas ilmiah di tahun lalu dengan mengumumkan kelahiran bayi kembar yang gennya telah diubah guna memberikan kekebalan terhadap HIV. Karena hal ini, selain dihukum penjara, dia juga didenda sebesar 3 juta yuan atau sekitar Rp 5,9 miliar.

Pengadilan juga menjatuhkan hukuman penjara kepada dua ilmuwan lain yang dianggap ‘bersekongkol’ dengannya, yaitu Zhang Renli dengan hukuman dua tahun penjara, dan Qin Jinzhou dengan hukuman penjara 1,5 tahun.

Peralatan rekayasa genetika yang dipakai Jiankui dalam merekayasa bayi kembar yang ‘diciptakannya’ sebenarnya bukan hal baru di dunia sains. Peralatan itu pertama kali dibuat tahun 2012.

Cara pemakaiannya yaitu dengan menggunakan ‘gunting molekul’ untuk memodifikasi helai DNA tertentu – entah memutus, mengganti atau menjepitnya.

Rekayasa genetika diperkirakan dapat bantu menghindari penyakit turunan dengan menghapus atau mengubah kode genetika bermasalah pada embrio.

Meski demikian, para ilmuwan sendiri khawatir modifikasi gen pada embrio dapat membahayakan, bukan hanya bagi bayi tersebut, tapi juga bagi generasi berikutnya yang mewarisi perubahan genetika serupa. Ratusan ilmuwan, baik di China maupun dari seluruh dunia, mengutuk penelitian Jiankui.

Sumber Berita
detik

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker