ABCG Ala Jamhadi untuk Kadin Jatim Pengganti La Nyalla Mattalitti

Abadikini.com, SURABAYA – Kamar Dagang dan Industri Indonesia Jawa Timur (Kadin Jatim) pada bulan Desember akan mempunyai Ketua Umum yang baru sebagai pengganti La Nyalla Mahmud Mattalitti, yang sekarang menjabat Ketua DPD RI.

Calon kuat Ketua Umum Kadin Jawa Timur, Jamhadi yang mendapat dukungan, dan akan melanjutkan kinerja Ketua Kadin Jatim sekarang.

Mantan Ketua Kadin Surabaya dua periode, Jamhadi mengatakan, “saya tertarik berkarir di Kadin Jawa Timur, karena melihat sosok Bapak La Nyalla sebagai panutan saya di organisasi Kadin, dan yang kedua, saya ingin pemberdayaan ekonomi daerah di seluruh kab/kota yang melibatkan Ketua-ketua KADIN se-Jawa Timur,” ungkapnya saat ditemui di ruang kantornya, PT Tata Bumi Raya, Jl. Pandegiling No. 223, Kel. Dr. Soetomo, Kec. Tegalsari, Kota Surabaya. Senin, (09/12/2019).

“Saya sudah 10 tahun bersama pak La Nyalla, sebagai Tim Ahli di Kadin Jatim. Saya juga baru ditunjuk oleh pak La Nyalla sebagai Direktur Kadin Institute, dan saya juga dipercaya oleh warga dan pengusaha Surabaya, karena saya berpengalaman sebagai Ketua KADIN Surabaya dua periode mulai tahun 2009-2014 dan 2014-2019,” tutur Jamhadi.

Seorang ketua dari sebuah lembaga asosiasi sekelas Kadin, lanjut Jamhadi, haruslah orang yang sudah pernah menjadi ketua, karena pengalaman memimpin itu mengerti sekali, dan ada tanggung jawabnya.

Bagaimana roda organisasi sekelas Kadin yang sesuai UU No 1, Kadin sebagai mitra strategis pemerintah, di sisi lain, Kadin adalah wadah dari seluruh dunia usaha, maka sosok seperti Jamhadi yang sudah berpengalaman memimpin lembaga Kadin akan penting menjadi modal.

Menurut Jamhadi, potensi ekonomi di Jatim ini luar biasa yang perlu dikembangkan, setidaknya dari tiga sisi, mulai tren perdagangan, tourism pariwisata, dan juga investasi. Jatim selalu di ranking ke 2 nasional, untuk secara keseluruhan berkontribusi ekonomi di Indonesia.

“Saya rasa sebagai Ketua Kadin Jatim, La Nyalla tidak ada yang belum dilakukan, semua sudah bahkan surplus, tapi kalau boleh saya menyampaikan, kalau nanti saya terpilih. Saya yang pertama tentunya kinerja yang baik, saya teruskan karena sudah ditaruh pak La Nyalla, yang kedua kebiasaan pak La Nyalla memberdayakan wakil ketua umum dibidangnya masing-masing, itu kita teruskan,” ujar Direktur Kadin Institute yang pertama di Indonesia ini.

“Tujuannya, membuat seluruh rakyat Jatim itu sejahtera, yang kedua saya akan selalu berkoordinasi dengan Kadin Kabupaten-Kota di Jatim. Kadin Kabupaten–Kota akan dikuatkan dengan ABCG. ABCG adalah

  1. (A) Akademisi harus dekat dengan Kadin, karena kalau akademisi dekat dengan Kadin Kabupaten-Kota, maka seluruh perusahaan akan mendapatkan hasil riset.
  2. (B) Bisnis, di bawah Kadin, banyak Asosiasi, seperti ada Apindo, IWAPI, HIPMI, PHRI, ada Asosiasi Travel dan banyak lagi, itu harus dekat.
  3. (C) Community, Ketua Kadin Kabupaten Kota harus punya kedekatan dengan wartawan, sehingga teman-teman media itu bisa bangga turut mempromosikan hal-hal yang baik, turut mengingatkan yang jelek untuk jangan diteruskan, yang baik ditingkatkan. Bagaimana kebaikan bisa tersiarkan, ayo merajut di seluruh Kabupaten Kota itu jadi Wartawan Pokja Kadin.
  4. (G), Government (Pemerintah), program-program pemerintah, kaitannya dengan bagaimana tata kelola pemerintahan supaya outputnya itu PADnya tinggi, APBD tinggi, tata kelola tata ruang kota kabupatennya baik semua sejahtera, petani, petambak, peternak, apa saja harus hebat, dan outputnya pengurusnya bisa sejahtera,” jelas Jamhadi.

Jadi, dengan ABCG Kadin di seluruh Kabupaten-Kota, Akademisi, Bisnis, Community, dan Pemerintah beserta teman-teman Dewan dilibatkan sebagai wakil rakyat, supaya bersama-sama menginisiasi satu Perda yang bagus dijalankan. Jadi Perda berpihak pada kemudahan dan kesejahteraan,” paparnya.

“Investor di Jatim harus diberi kenyamanan, karena dialah yang akan mempromosikan usaha di Jawa Timur itu enak, supaya bisa menjaring investor yang baru,” tukasnya.

“Pengusaha jangan pindah, tunggu tanggal mainnya. Kita lagi usahakan Industrial Estate yang tidak perlu beli, tapi dengan cara sewa. Sehingga pengusaha tetap nyaman berbisnis di Jawa Timur. Karena selama saya mendampingi pak La Nyalla, kebetulan saya di kasih kesempatan luas sama beliau di Timur Tengah, sehingga kita tahu poin-poin permasalahan di bidang investasi,” tutup Jamhadi.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker