Special Response Team (SRT) Bakamla RI Unjuk Keterampilan Libre dan CQB

Abadikini.com, JAKARTA – Seusai menjalani masa rekrutmen dan pelatihan, para personel Special Response Team (SRT) Bakamla RI berkesempatan unjuk gigi dalam demonstrasi keterampilan bela diri Libre dan Teknik Close Quarter Battle (CQB), sesaat setelah melaksanakan upacara penutupan kegiatan tersebut.

Upacara yang dipimpin langsung oleh Kepala Bakamla RI Laksdya Bakamla A. Taufiq R, di Lapangan Apel Markas Besar Bakamla RI, Gedung Perintis Kemerdekaan, Jl. Proklamasi No.56, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/11/2019).

TIM SRT Bakamla RI ini direkrut, dipilih, serta diseleksi dari ASN terbaik dari berbagai satker di jajaran Bakamla RI, melalui seleksi Kesamaptaan, Psikologi dan Kesehatan.  Mereka baru saja melaksanakan pelatihan selama 10 hari bersama para Pembina dan  instruktur dari Direktorat Latihan Bakamla RI, Korps Brimob Polri, dan dari Indonesia Self Defensse Active Trainong.

Adapun Materi yang telah mereka pelajari diantara nya; Dasar Intelijen, Infiltrasi dan Eksfiltrasi, pengamatan dan penggambaran, Teknik Close quarter Battle, Menembak Taktis, VBSS, dan Beladiri Libre.

Beladiri Libre,  adalah suatu ketangkasan yang dikembangkan dari beladiri silat yang merupakan beladiri asli Bangsa Indonesia namun telah dimodifikasi gerakan dan teknik nya  disesuaikan dengan perkembangan  pertempuran yang semakin modern, beladiri libre sangat efektif digunakan untuk pertempuran jarak deket atau cqb.

Tim SRT memperagakan Gerakan Gerakan dasar  libre dengan senjata pisau karambi, senjata pisau sangat efektif digunakan dimana pada saat –saat tertentu penggunaan senjata laras panjang maupun laras pendek menjadi tidak efektif dan membahayakan operator.

Gerakan dasar berupa teknik pegangan pisau yaitu teknik ice pick dan hammer grip beladiri libre dapat digunakan untuk melumpuhkan atau mematikan lawan.

Pada kesempatan tersebut, Tim SRT Bakamla RI juga memperagakan berpasangan untuk saling melumpuhkan dengan menggunakan Teknik – Teknik libre.

Sebagian pendidikan hukum Tim SRT sebisa mungkin tidak akan menggunakan kekuatan mematikan atau deadly force, namun apabila terdesak mereka dapat menggunakannya. Karenanya pada kesempatan tersebut  diperagakan  pula penggunaan objek – objek yang melekat di badan untuk mempertahankan diri seperti topi, helm, maupun rompi anti peluru.

Tim SRT Bakamla RI melaksankan CQB, dimana musuh berpotensi untuk bersembunyi di celah maupun sudut ruangan untuk melawan operator dan merebut senjata.

Sementara itu Close quarter Battle (COB) adalah Metode pertempuran jarak deket, diman tim SRT harus menguasai gerakan-gerakan taktis dalam mengamankan lorong-lorong dan ruangan yang terdapat di Bangunan-Bangunan  maupun di kapal.

Sesuai tupoksi dimana TIM SRT nantinya adalah yang berpotensi besar mendapatkan gangguan  keamanan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab bahkan beresiko tinggi.

Hadirin, disimulasikan untuk merespon ancaman tersebut Badan Keamanan Laut  Republik Indonesia menurunkan Tim Trisula yang di dalamnya tergabung  Special Response Team.

Mereka menggunakan teknik gerakan CQB dan bersiap untuk melakukan room Clearing dimana di dalam ruangan anjungan telah dikuasi dan diduduki oleh perampok bersenjata, elemen  penting dalam  cqb antara lain; Kecepatan, Pendadakan, Selective Fire, dan Aggressive.

Sebagai penindak hukum berkualifikasi khusus Tim SRT Bakamla RI Menguasai teknik penggunaan level kekuatan, mulai dari tekni negosiasi, melumpuhkan maupun teknik mematikan. Dalam demo ketangkasan tersebut, TIM SRT melumpuhkan perompak bersenjata yang berusaha melawan.

Salah seorang perompak  bersenjata menyerah sehingga TIM SRT akan mengamankan nya dari kejauhan rampok juru mudi dari kapal target harus diamankan untuk selanjutnya dilaksankan introgasi.

Introgasi merupakan teknik memperoleh Informasi penting, dimana informasi tersebut nanti nya akan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan satuan atas baik untuk menindak pelaku maupun melaksankan operasi lanjutan.

Salah seorang personel TIM SRT mengambil alih kemudi kapal kerena pada keadaan tertentu  tim harus mengamankan seluruh ABK kapal terget sesuai dengan Intensitas ancaman yang terjadi.

Personel TIM SRT memilik kemampuan untuk membawa kapal untuk dipindahkan mendekat kapal induk maupun ke pangkalan terdekat.

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker