Menristek Kampanyekan Nuklir Aman

Abadikini.com, JAKARTA – Nuklir tidak hanya indentik dengan energi. Buktinya, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) nuklir sudah berkembang di bidang pertanian dan kesehatan di Indonesia. Oleh karena itu kampanye bahwa nuklir aman perlu terus agresif disampaikan ke masyarakat.

Hal tersebut dikatakan Menteri Riset Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro di sela-sela kunjungannya ke kawasan nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Pasar Jumat, Jakarta, Senin (4/11/2019) dikutip BeritaSatu.

Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional ini mendorong hilirisasi temuan Batan. Salah satunya di bidang pangan untuk bisa membantu petani meningkatkan produksinya dan subtitusi impor.

“Terkait energi harus jadi perhatian, jika suatu saat fosil fuel tidak boleh ada lagi, maka ada subtitusinya. Dan perlu dipastikan keamanan limbah radioaktif dari nuklirnya,” ucap Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro.

Sebelumnya kata Menristek, saat mengunjungi Badan Pengawas Tenaga Nuklir ia juga berpesan agar terus mengkampanyekan bahwa nuklir itu aman.

Sebab jejak digital terkait kecelakaan nuklir di Chernobyl (Rusia) dan Fukushima (Jepang) membuat masyarakat khawatir. Untuk itu seluruh pihak perlu diyakinkan bahwa Indonesia sudah bisa mengelola nuklir dengan aman.

Selain itu, Indonesia yang berada di wilayah tahan gempa juga dipastikan telah menyiapkan teknologi nuklir yang aman ketika gempa terjadi.

“Pentingnya kampanye lebih agresif lagi bahwa nuklir itu aman. Sehingga ketika benar-benar membutuhkan PLTN sebagai alternatif pembangkit listrik maka tidak perlu ragu-ragu lagi,” imbuh Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro.

Dalam kunjungannya itu, Menristek disambut Kepala Batan Anhar Riza Antariksawan beserta sejumlah deputi dan kepala pusat di lingkungan Batan.

Kepala Batan Anhar Riza Antariksawan mengungkapkan di tahun 2020, Batan akan menjalankan prioritas induk riset nasional yang meliputi tiga hal terkait pembangkit listrik tenaga nuklir, sistem pemantauan radiasi lingkungan serta radioisotop dan radiofarmaka. “Kita ingin perbanyak hilirisasi dan komersialisasi melalui science technopark dan mendorong sumber daya manusia,” ungkapnya.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker