Ternyata Pernah Ada Duel Gladiator Manusia Lawan Singa di Stadion GBK

Abadikini.com, JAKARTA- Pertandingan gladiator yang barbar seakan–akan hanya ada di sejarah Kekaisaran Romawi. Siapa sangka, di Indonesia modern, penduduk Jakarta dulu pernah tertarik dan berbondong–bondong dateng ke acara model ginian.

Lewat postingan akun Twitter @potretlawas yang mengunggah video arsip British Pathe dan juga dilaporkan Reuters, rupanya pada hari Minggu, 17 September 1968, seratus ribu orang memadati Stadion Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta demi menyaksikan pertarungan manusia melawan singa betina dalam kerangkeng. Bandot Lahardo, nama si gladiator itu, ditugaskan bertarung sampai mati dengan tangan kosong melawan singa. Reuters menyebutnya pertunjukan manusia melawan singa yang pertama sepanjang sejarah Indonesia.

Harapan 100 ribu orang, termasuk Menteri Luar Negeri Adam Malik yang juga hadir, untuk menyaksikan pertarungan seru terpaksa kandas. Rupanya selama 90 menit sang singa menolak bertarung melawan Bandot.

Dalam video yang bisa kalian saksikan di atas, berbagai provokasi dilakukan Bandot dengan bantuan panitia gagal membuat singa marah. Beruntung, sang singa berhasil mengontrol emosinya dan memutuskan menjadi yang paling waras di depan sebuah bangsa baru merdeka yang kebelet punya hiburan gaya abad pertengahan yang penuh kemerosotan moral itu.

Soal singa yang ogah bertarung, deskripsi peristiwa yang ditulis Reuters itu menggelitik banget:

“100 ribu orang berkumpul di stadion bola di Djakarta pada Minggu untuk menonton gladiator terbaik Indonesia, Bandot Lahardo, berantem dengan tangan kosong sampai mati melawan seekor singa. Bandot pernah membunuh seekor harimau dan dua kerbau di Jawa Timur tanpa sejata, dan penampilannya kali ini diharap menjadi sorotan dalam sejarah bisnis hiburan. Berkebalikan dari harapan, 100 ribu orang itu kecewa karena singanya nggak mau kelahi.”

“Bandot dengan sabar menunggu singanya menyerang. Tapi si singa jauh lebih sabar. Ketika Bandot maju, singanya pergi.”

Ketika gagal bertarung melawan singa, Bandot diberitakan melanjutkan atraksi di stadion dengan melawan banteng yang berhasil melukai dadanya.

Akun Potret Lawas menjelaskan bahwa Bandot adalah juara gulat asal Jawa Barat yang memiliki kelompok sirkus. Di internet, saya menemukan profil singkatnya di situs Indonesian Film Center. Pada situs tersebut, dituliskan bahwa Bandot Lahardo adalah nama panggung Hang Lahardo. Ia ditulis sebagai pemain gulat dan pemilik sirkus, namun ia juga berkarier sebagai bintang film sejak 1958. Ia dicatat terlibat dalam film Si Buta dari Goa Hantu (1970) dan Samson Betawi (1975). Bahkan, ia masih menjalani dunia akting sampai 1991.

Tidak ditemukan lagi arsip lebih banyak yang menceritakan sejarah industri hiburan pertarungan manusia melawan hewan di Indonesia. Namun, kalau ditarik tanpa batas negara, VICE pernah menulis sejarah industri tersebut.

Di Australia pernah diadakan adu tinju manusia lawan kangguru untuk pertama kali pada 26 Maret 1891. Heran deh, kenapa sih orang yang lebih tertarik berantem sama kangguru dibanding mencari tahu seberapa nyaman tidur di kantongnya?

Pada pertengahan Abad 19, hal gila juga terjadi di Eropa terkait praktik keji ini. Di sana, manusia memaksa beruang untuk memakai sarung tinju sebelum bertarung. Popularitas hiburan ini malah terbawa sampai benua lain. Pada 1877, industri manusia versus beruang akhirnya dibawa pertama kali ke Amerika Serikat (AS). Manusia di peradaban manapun memang pada dasarnya barbar. Ketika mereka bosan merecoki sesama manusia, maka hewan yang jadi sasarannya. (Vice)

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker