Simakrama & Upanayana 2019: Tat Twam Asi, Penangkal Ujaran Kebencian
Perkembangan terkait kegiatan ini adalah dengan adanya peningkatan jumlah UKM kerohanian Hindu, baru yang ikut sebagai peserta dalam kegiatan tahun ini yaitu dari Universitas Ciputra dan juga beberapa kampus swasta yang ada di Surabaya.
“Dari info kami, sebelumnya tidak ada mahasiwa hindunya, ternyata mahasiswa hindunya pada tahun ini ada, seperti Poltekes Kementrian Kesehatan Surabaya, dan Universitas PGRI Adi Bhuana Surabaya,” beber Arya saat ditemui di sela-sela kegiatan. Sabtu, (19/10/2019).
“Dengan banyaknya jumlah mahasiswa hindu baru tahun 2019, diharapkan kesolidan diantara seluruh mahasiswa hindu Surabaya dapat semakin kokoh dan semakin erat,” tambah Ketua PD KMHDI Jatim tersebut.Pada kesempatan yang sama, mantan Steering Comitee tahun 2016 Raj Prabu menyatakan, tema “Tat Twam Asi” pada tahun ini lebih spesifik dalam pesan yang dibawa, yaitu terkait kehidupan berbangsa dan berbudaya dalam masyarakat, ditambah lagi dengan maraknya ujaran kebencian yang beredar di sosmed.
“Dimana nilai Tat Twam Asi dapat menjadi benteng dalam bertindak setiap mahasiswa hindu baru tahun ini. Tat Twam Asi bermakna aku adalah kamu, kamu adalah aku yang secara praktek dapat dikatakan apa perlakuan yang ingin kita terima dari orang lain harus terlebih dahulu kita lakukan kepada orang tersebut,” ungkap Alumnus STIESIA ini.Prabu berharap, mahasiswa hindu baru dapat bersatu dan saling bersinergi dalam menyikapi isu ujaran kebencian yang ada menjadi satu suara yang sama dan solid mahasiswa hindu Surabaya.