BPBD Kerahkan Helikopter untuk Bom Air Karhutla di Kawasan Wisata Kawah Putih

Abadikini.com, BANDUNG – Satu unit helikopter yang membawa air akan dikerahkan untuk memadamkan kebakaran lahan di kawasan wisata Kawah Putih, Kabupaten Bandung, Rabu (9/10).

Helikopter tersebut merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Sore ini kita lagi menunggu helikopter dari BNPB yang didatangkan dari Pekanbaru, Riau,” kata Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Provinsi Jawa Barat, Budi Budiman Wahyu saat dihubungi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, helikopter pembawa air rencananya akan mendarat di Bandung sekitar pukul 16.00 WIB.

“Info sementara mereka sedang dalam perjalanan dari Riau,” ujar Budi.

Kondisi kebakaran di objek wisata Kawah Putih saat ini, kata Budi, masih dalam tahap pendinginan oleh tim gabungan.

“Masih dalam penanganan Diskar Kabupaten Bandung secara manual. Titik api masih ada sebagian,” katanya.

Sementara itu, seperti dilansir Antara, Kepala Plh BPBD Kabupaten Bandung, Achmad Djohar, berharap operasi helikopter untuk menangani kebakaran di Kawah Putih itu bisa dimulai besok.

“Besok mungkin bisa mulai, atau mudah-mudahan sekarang langsung bisa,” kata Achmad.

Meski kebakaran di Kawah Putih atau di kawasan Gunung Patuha sudah mulai padam, menurutnya api saat ini juga menjalar ke wilayah Kecamatan Pasirjambu.

Maka helikopter bom air pun, kata dia, sangat diperlukan untuk mengantisipasi perluasan kawasan yang terbakar.

“Pasirjambu kena, itu rembetan apinya dari Patuha (Kawah Putih),” kata Achmad.

Kebakaran lahan di kawasan wisata Kawah Putih mulai terjadi pada Senin (7/10). Dalam keterangan Pusdalops PB BPBD Jawa Barat, taksiaran luas lahan yang terbakar pada Selasa (8/10) sampai dengan pukul 11.00 WIB, mencapai sekitar 20 hektare.

Dampaknya, beberapa jenis tanaman turut terbakar seperti pohon Cantigi, pakis dan alang-alang.

Selain itu Karhutla juga masih terjadi di wilayah lain Kabupaten Bandung. Di antaranya yakni lahan di wilayah Gunung Malabar yang masih terbakar sejak Jumat (4/10).

“Semuanya harus dibom air, kan di Malabar masih terus keluar (api),” kata Achmad.

Sumber Berita
CNN

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker