Ini 5 Cara Agar Manusia untuk Bisa Tahu Diri

Abadikini.com, JAKARTA – Manusia adalah makhluk Allah Ta’ala, Tuhan Yang Maha Pencipta serta Maha Agung. Sebagaimana hakikatnya makhluk, maka hanya bergantung kepada pencipta-Nya.

Tujuan penciptaan manusia telah diabadikan dalam Alqur’an: “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56).

Siapa yang mengenal dirinya, akan mengenal Rabb-nya. Untuk mengenali Tuhannya, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengenali diri sendiri.

Lalu, bagaimana cara mengetahui atau mengenal diri sendiri? Habib Quraisy Baharun (Pendiri Pondok Pesantren As-Shidqu Cirebon) memberikan tipsnya sebagaimana tausiyah singkatnya di media Facebook, belum lama ini.

Berikut 5 cara untuk ‘Muhasabah Nafsiyyah’ (mengetahui/kenal diri) dan cara agar kita punyai sifat/sikap tawadhu, yaitu dalam Kitab Bidayatul Hidayah, karya Imam Al-Ghazali berkata:

  1. Apabila engkau melihat orang yang masih muda, maka katakan dalam hatimu, ‘Orang ini belum banyak durhaka kepada Allah, sedangkan aku sudah banyak durhaka pada Allah. Tidak diragukan lagi orang ini lebih baik dariku’.
  2. Apabila engkau melihat orang yang lebih tua, katakan dalam hatimu, ‘Orang ini sudah beribadah sebelum aku, dengan begitu tidak diragukan lagi bahwa dia lebih baik dariku’.
  3. Apabila engkau melihat orang alim (berilmu), katakan dalam hatimu, ‘Orang ini sudah diberi kelebihan yang tidak diberikan kepadaku. Dia menyampaikan suatu kebaikan kepada orang lain sedangkan aku tidak menyampaikan apa-apa. Dia tahu hukum-hukum yang tidak aku tahu. Maka bagaimana mungkin aku sama dengannya?’
  4. Apabila engkau bertemu dengan orang bodoh, kurang ilmu dan wawasan, katakan dalam hatimu, ‘Orang ini durhaka kepada Allah kerana ketidaktahuannya sedangkan aku durhaka kepada Allah dengan pengetahuanku. Maka hukuman Allah kepadaku lebih berat dibanding orang ini. Dan aku tidak tau bagaimana akhir hidupku dan akhir hidup orang ini’.
  5. Apabila engkau melihat orang kafir, maka katakan dalam hatimu, ‘Aku tidak tahu, boleh jadi dia akan masuk Islam dan mengisi akhir hidupnya dangan amal kebaikan, dan dengan keislamannya itu dosa dosanya keluar dari dirinya seperti keluarnya rambut dari timbunan tepung. Sedangkan aku, boleh jadi tersesat dari Allah (karena ujub memuja diri dan memandang rendah orang lain) dan akhirnya menjadi kafir, dan hidupku berakhir dengan amal buruk. Orang seperti ini boleh jadi besok menjadi orang yang dekat dengan Allah dan aku menjadi orang yang jauh dari Allah’.

Habib Quraisy Baharun menyampaikan satu ayat sebagai penutup sebagai renungan. Allah Ta’ala berfirman: “…Maka janganlah engkau menilai dirimu lebih suci (dibanding orang lain). Dia (Allah) lebih tahu siapa orang-orang yang bertakwa.” (QS. An-Najm ayat 32)

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker