VAR Dinilai Banyak Melakukan Kesalahan di Liga Inggris Klub Alami Rugi Besar
Abadikini.com, LONDON – Liga Inggris 2019/2020 mulai menerapkan Video Assistant Referee (VAR). Namun, empat kesalahan sudah dilakukan teknologi itu di Premier League sejauh ini.
Liga Inggris akhirnya menggunakan VAR pada musim ini, menyusul Liga Italia, Liga Jerman, dan Liga Spanyol. Dari empat pekan perdana yang sudah digelar, ada beberapa kesalahan yang dilakukan teknologi tersebut.
Adalah Ketua Wasit PGMOL Mike Riley yang membeberkan hal itu. Ia menjelaskan, VAR sempat membuat empat kesalahan dalam membuat keputusan di lapangan.
Riley menjelaskan, empat kesalahan itu adalah dua penalti yang gagal didapat West Ham United dan Manchester City, gol Newcastle United yang dianulir karena handball, dan pemain Leicester City Youri Tielemans yang terhindar dari kartu merah meski membuat pelanggaran serius.
“Dari empat pekan pertandingan, ada beberapa contoh yang sangat bagus di mana kami telah melakukan intervensi. Ada enam insiden di mana VAR telah memberi saran kepada wasit dan kami mendapat keputusan yang lebih baik sebagai hasilnya,” ujar Riley, dalam meeting bersama pemegang saham, seperti dilansir Sky Sports.
“Ada empat insiden di mana VAR tidak melakukan intervensi dan seandainya mereka melakukannya, kami akan punya pemahaman yang lebih baik tentang peran yang dimainkan VAR dalam pertandingan. [Kesalahan] Semuanya tentang penilaian VAR dan proses yang kami adopsi.”
“Ini adalah contoh di mana VAR bisa memberi manfaat dan melakukan intervensi untuk membantu wasit pada hari itu,” jelas Riley.
Lantas mengapa bisa terjadi kesalahan? Riley menjelaskan, ada beberapa faktor yang melandasinya sehingga penggunaan VAR sendiri masih terus dipelajari.
“Kombinasi faktor. Itulah hal yang menarik ketika proyek ini berkembang, kami terus belajar. Kami berusaha untuk tidak mengganggu ritme permainan, tetapi pada kesempatan ini, penilaian seharusnya diberikan pada kesalahan yang jelas,” jelas Riley.
“Salah satu hal yang sangat positif dari empat pekan pertama adalah kualitas penampilan wasit di lapangan.”
“Semua wasit telah memasukkan hal-hal yang perlu kami lakukan dengan VAR ke dalam tugas mereka, sambil tetap fokus membuat keputusan real-time,” jelasnya.
