Begini Penjelasan Menag Soal Ratusan Kuota Haji Tidak Terpakai

Abadikini.com, JAKARTA – Menteri Agama sekaligus Amirul Hajj, Lukman Hakim Saifuddin mengatakan adanya kuota haji yang tak terpakai disebabkan karena jemaah yang tak memanfaatkan kuota haji secara mendadak.  Seperti kuota yang tak terpakai tahun ini, sebesar 520 jemaah, menurut Lukman, angka tersebut jauh menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya.

“Apalagi, kalau melihat tambahan 10 ribu kota di last minutes yang membutuhkan persiapan dan sangat kompleks,” kata Lukman pada acara rapat evaluasi penyelenggaran haji di kawasan Raudhah, Mekah, Selasa (6/8/2019).

Lukman menjelaskan ada beberapa faktor yang menyebabkan kuota haji yang tak terpakai. Dalam beberapa kasus, ada jemaah yang tiba-tiba membatalkan keberangkatan tahun ini, seperti sakit, meninggal dunia atau alasan jemaah tidak siap berangkat tahun ini dan menundanya hingga tahun depan.

Kemudian, terkait penambahan kuota 10 ribu dari pemerintah Arab Saudi, Kemenag lanjut Lukman, hanya memiliki waktu satu bulan untuk pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Dan ternyata jemaah yang terpilih tak kunjung melunasi hingga batas akhir pelunasan. “Hal-hal ini sesuatu yang di luar kuasa kami,” ujar Lukman.

Selama ini, Kemenag selalu menerapkan cadangan 5 persen untuk jemaah haji di setiap provinsi untuk jemaah yang tak jadi berangkat. Hal ini sangat berguna ketika terjadi penambahan mendadak 10 ribu jamaah pada April 2019 lalu.

Selain itu, kuota tak terpakai di suatu provinsi, tak bisa dilimpahkan ke provinsi lain. “Tak bisa dilempar ke provinsi lain yang embarkasinya berbeda-beda. Misalnya Aceh dan Makassar tak sama biayanya,” terang Lukman.

Penjelasan Menag ini terkait pernyataan Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel, yang menyayangkan ada kuota jemaah haji Indonesia yang tidak terpakai setiap tahunnya. Agus mengaku mengetahui hal tersebut melalui sistem e-Hajj.

“Saya suka buka sistem e-Hajj, terakhir saya buka 31 Juli. Data yang muncul di situ selama saya bertugas tiga tahun, ada kuota yang tidak terpakai. Dan ini jumlahnya dua kali lipat kuota Brunei,” kata Agus saat rapat evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 2019 di Mekah, Selasa malam, 6 Agustus 2019.

Menurut Agus, kuota haji yang tak terpakai pada tahun 2016 sebanyak 759. Selanjutnya, pada 2017 sebanyak 935, 2018 sebanyak 649, dan 2019 sebanyak 520 orang. Kondisi ini tentu sangat disayangkan, mengingat butuh usaha lebih untuk memperoleh kuota tambahan. “Nanti kalau ditanya Arab Saudi bagaimana jawabnya? Kamu saya kasih kok enggak dipakai,” ujar Agus.

Editor
Arkan AW

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker