NasDem Cemburu, Prabowo Bertemu Megawati

Abadikini.com, JAKARTA – Dinamika internal partai koalisi Joko Widodo-Maruf Amin semakin mencuat ke permukaan. Dinamika politik yang sangat tampak adalah hubungan antara Partai NasDem dengan PDI Perjuangan.

Adanya perdebatan antara NasDem dan PDIP semakin terlihat jelas pada acara ILC yang disiarkan tvOne, Selasa malam (31/7). Dimana terdapat statement yang cukup mengejutkan dari politisi PDIP terhadap politisi NasDem.

Politisi PDIP Dwi Ria Latifa menganggap pernyataan politisi Nasdem Akbar Faizal di acara tersebut sebagai ucapan ketidaksukaan atau kecemburuan pertemuan antara Presiden terpilih Jokowi dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, termasuk Prabowo bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

“Yang disampaikan Bang Akbar Faizal begitu menggebu-gebunya yang dibahas tentang kabinet dan ketidaksukaan terhadap pertemuan antara Bu Mega dengan Pak Prabowo atau Pak Jokowi dengan Pak Prabowo, bahwa seolah-olah pertemuan itu kemudian ditafsirkan akan membuat satu masalah buat Nasdem atau buat Bang Akbar, apa ini maksudnya?” ucap Dwi Ria Latifa di acara ILC menanggapi statemen Akbar Faizal.

Padahal yang dibahas dari awal, lanjut Dwi Ria Latifa, bagaimana keindahan dari pertemuan tokoh bangsa, yang pada pemilu lalu ribut sampai ke akar rumpul. Pertemuan ini membuat kesejukan di tengah masyarakat, lalu kenapa komplain. Dia minta NasDem jujur, yang dikhawatirkan sebenarnya apa, apakah persolan kursi.

Politisi PDIP lainnya yakni Kapitra Ampera juga menanggapi Akbar Faizal. Mantan pengacara Habib Rizieq Shihab ini menganggap ucapan Akbar Faizal sebagai ucapan oposisi. Bahkan, dia berharap NasDem menjadi oposisi yang sesungguhnya.

“Saya terkejut amat sangat terkejut ternyata NasDem lagi menyiapkan diri untuk jadi oposisi yang sesungguhnya, bahasa-bahasa yang dikeluarkan saudara saya ini (Akbar Faizal) adalah bahasa-bahasa oposisi, dan lebih baik keluar dari koalisi itu lebih bagus. Kedua, atau mungkin NasDem takut ketinggalan? (Sehingga) kegundahan itu dimunculkan ke permukaan bahwa dia akan takut kehilangan. Ini lah yang membuat sedih. Ya mudah-mudahan NasDem jadi oposisi sesungguhnya,” ujar Kapitra.

Akbar Faizal sebelumnya menyebutkan, kenaifan di ruang politik saat ini sedang terjadi. Menurutnya, persamaan itu perlu dipaksakan. Dia pun mempertanyakan rekonsiliasi yang sedang dijajaki.

Ditambahkan Akbar Faizal, membangun bangsa itu tidak harus satu bahasa, perbedaan-perbedaan itu adalah bagian dari membesarkan sebuah bangsa. Untuk itu, NasDem berharap Gerindra tetap di luar pemerintahan, karena oposisi itu bukan hal yang hina.

Editor
Tonny F

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker