Sekda Bondowoso Ancam Bunuh Kepala BKD

Abadikini.com, BONDOWOSO – Sekretaris Daerah (Sekda) yang dilaporkan mengintimidasi Kepala BKD Bondowoso menampik tuduhan itu. Baginya, sesama ASN adalah bagian dalam hidupnya. Tidak mungkin dia melakukan intimidasi, apalagi sampai mengancam akan membunuh keluarganya sendiri.

Menurut Sekda Bondowoso, Syaifullah, didikan orang tuanya yang berprofesi guru tidak seperti itu. Dan hasil didikan itu diterapkan dalam dunia kerjanya. Termasuk saat dia dilantik sebagai Sekretaris Daerah Bondowoso, Selasa (30/7/2019).

“Ada dua wasiat orang tua saya yang jadi guru. Pertama, mereka tidak mengisi darah dan daging saya dengan yang haram. Kedua, mereka tidak pernah mendholimi orang lain. Dan kedua didikan itu mereka minta tidak saya lakukan juga. Masak saya anak guru SD ada karakter membunuh orang,” jawabnya saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (31/7/2019).

Bagi Syaifullah, jika ada ASN mau mundur itu adalah hak mereka. Namun kinerja ASN dibalut dengan peraturan. Jika memang mundur karena sakit, ada prosedurnya. Begitu juga jika mundur karena alasan lain, maka akan ada prosedur yang berbeda.

“Saya juga tidak bisa menyikapi karena memang tidak tahu. Kalau di meja saya sudah ada surat, baru saya bisa menyikapi,” ulasnya.

Syaifullah juga mengaku tidak ada pesan khusus saat dirinya bertemu Bupati Bondowoso. Dia bilang, bupati hanya berpesan agar dia bekerja keras untuk kemajuan Bondowoso. Di antaranya, cepat mengambil sikap jika ada keluhan warga.

“Pak bupati tidak menyampaikan apa-apa. Beliau hanya minta saya bekerja keras untuk Bondowoso,” ungkapnya.

Kepala BKD Bondowoso, Alun Taufana Sulistyadi mendatangi pendapa bupati dan wakil bupati. Dia datang untuk mengajukan pengunduran diri dari jabatannya.

Pengunduran tersebut bukan tanpa alasan. Dia merasa bahwa Sekda Syaifullah, selalu memojokkan BKD atas tak segera dilantiknya Sekretaris Daerah definitif, yang telah dilantik Selasa (30/7/2019). Dia juga mengaku, menerima ancaman akan dibunuh.

Editor
Irwansyah
Sumber Berita
Detik

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker