Ferdinand Tegaskan Demokrat Tak Cemaskan Pertemuan Megawati dan Prabowo

Abadikini.com, JAKARTA – Partai Demokrat meyakini pertemuan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto tak akan mempengaruhi peluangnya berkoalisi dengan Presiden Joko Widodo. Sebaliknya, Demokrat memandang positif pertemuan elite partai itu.

“Demokrat menghormati pertemuan tersebut, bahwa pertemuan itu adalah pertemuan antara dua ketua umum partai,” kata politikus Demokrat Ferdinand Hutahaean, seperti dilansir Abadikini dari CNN Indonesia Rabu (24/7/2019).

Demokrat sampai saat ini belum menentukan sikap politik apakah ingin berkoalisi dengan pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin atau menjadi oposisi.

Ferdinand menuturkan partainya juga tak mau mengaitkan pertemuan Megawati dan Prabowo dengan isu bagi-bagi kursi dan wacana koalisi yang belakangan jadi sorotan publik.

Demokrat, kata Ferdinand, melihat pertemuan Megawati dan Prabowo sebagai ajang silaturahmi antara Ketua PDI Perjuangan dan Ketua Gerindra.

“Demokrat sama sekali tidak khawatir dengan pertemuan itu. Demokrat sangat memahami posisi bahwa bahwa penyusunan kabinet dan koalisi adalah hak prerogatif Presiden Jokowi. Tentunya Jokowi juga akan konsultasi dengan partai lain dalam koalisi,” ujar Ferdinand.

Kami juga paham betul posisi Megawati dan Prabowo. Bahkan kami mengucapkan selamat semoga pertemuan ini bisa menjadi bibit bagi proses rekonsiliasi bangsa,” kata Ferdinand menambahkan.

Megawati dan Prabowo rencananya bakal bertemu hari ini di kediaman Mega di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Belum diketahui agenda pembicaraan dua elite partai peraih suara terbanyak di Pemilu 2019 ini.

Politikus Gerindra Miftah Sabri menyebut pertemuan Mega dan Prabowo adalah silaturahmi antara dua tokoh yang pernah ada dalam kapal politik yang sama.

“Nanti Pak Prabowo yang akan sowan ke kediaman Bu Mega,” katanya.

Miftah berharap pertemuan Prabowo dan Megawati bisa menjadi momentum kebangsaan antara dua tokoh politik di Indonesia. Dia mengatakan dua tokoh ini telah memunculkan sosok Joko Widodo hingga dikenal di Indonesia dan bisa menjadi presiden dua periode.

“Bagaimanapun antara Pak Prabowo, Bu Mega, dan Pak Jokowi adalah segitiga emas. Dari kreasi politik Pak Prabowo dan Bu Mega lah terlahir seorang Joko Widodo menjadi Gubernur DKI atas endorse dua partai PDIP dan Gerindra, sampai Pak Jokowi pada posisi seperti sekarang ini, second term, dan menjadi presiden untuk dua periode,” kata dia.

Editor
Irwansyah

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker