Benarkah Tanaman Lidah Mertua Ampuh Atasi Polusi Udara?

Abadikini.com, JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan lelang tanaman-tanaman untuk penghijauan. Salah satu tanaman itu ialah lidah mertua yang dimanfaatkan untuk menekan polusi udara. Betulkah lidah mertua ampuh atasi polusi udara?

Sebagaimana diketahui, kualitas udara di Jakarta sedang disorot. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menilai kondisi udara di Jakarta masih dalam kualitas sedang, tetapi tidak sehat untuk bayi. Oleh karena itu, Pemprov Jakarta akan menyiapkan tanaman lidah mertua guna atasi polusi udara.

“Salah satunya memang lidah mertua itu, yang paling bagus untuk menekan polutan udara. Arahan dari Pak Gubernur, melalui pak kepala dinas. Kami akan menyiapkan nanti mulai Agustus kami menyiapkan di gerai-gerai,” kata Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Kelautan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati kepada detikcom yang dilansir Abadikini, Ahad (21/7/2019).

Suharini mengatakan nantinya tanaman hijau akan dibagikan gratis kepada masyarakat yang membutuhkan. Satu KTP berdomisili DKI Jakarta bisa ditukarkan dua tanaman hijau secara gratis.

“Tujuannya biar para warga yang membutuhkan itu menukar KTP. Satu KTP DKI Jakarta bisa dapat dua tanaman,” ujar Suharini.

Namun, apakah betul lidah mertua ampuh atasi polusi udara?

Dalam tulisan berjudul Pemanfaatan Sansevieria Tanaman Hias Penyerap Polutan Sebagai Upaya Mengurangi Pencemaran Udara Di Kota Semarangyang diterbitkan Jurnal Ilmiah Mahasiswa vol 3 Tahun 2013, dijelaskan bahwa lidah mertua memang tanaman yang cukup ampuh mengatasi polusi udara.

Lidah mertua atau Sansevieria trifasciata ini memiliki kemampuan untuk menyerap berbagai jenis gas polutan berbahaya. Selain itu, jika tanaman lidah mertua ini diletakkan di dalam rumah atau ruang kantor, maka tanaman ini akan bekerja menyaring kotoran, bau atau gas polutan lain seperti karbon dioksida (CO2), benzene, formaldehyde, dan trichloroethylene.

Sementara itu, berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh NASA (National Aeronautics and Space Administration) Amerika Serikat dan dirilis tahun 1999, menunjukkan bahwa lidah mertua mampu menyerap lebih dari 107 unsur polutan berbahaya yang ada di udara. Bahkan, NASA juga memanfaatkan lidah mertua menjadi obyek penelitian NASA untuk penyaring dan pembersih udara di stasiun angkasa luar. NASA merekomendasikan untuk menempatkan lidah mertua sekitar 15-18 tanaman dalam wadah berdiameter 6-8 inch di setiap 1.800 kaki persegi ruangan atau rumah.

Sedangkan di Jepang tanaman ini dimanfaatkan masyarakat untuk menghilangkan bau dari perabotan rumah tangga. Korea juga memanfaatkan lidah mertua sebagai penghalau polusi hingga radiasi. Sementara di Thailand, ekstrak sansevieria dikembangkan untuk menjadi obat kanker.

Editor
Sulasmi

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker