Polisi Malaysia Sebut Video Seks sebagai Plot Politik

Abadikini.com, KUALA LUMPUR – Polisi Malaysia telah menyelesaikan analisis mengenai isi sebuah rekaman video dugaan hubungan seks sesama jenis.

Polisi mengatakan itu otentik namun belum bisa memastikan dua lelaki yang muncul di dalam rekaman itu.

“Video dan orang-orang yang ada di dalamnya tidak berada dalam yurisdiksi saya. Jadi kami kirimkan video itu ke Cybersecurity untuk memastikan apakah video itu otentik dan jika Cybersecurity bisa memastikan siapa orang di dalam rekaman itu,” kata Inspektur Jenderal Polisi Abdul Hamid dalam wawancara dengan radio RTM seperti dikutip Abadikini dari laman Tempo pada Jumat, (19/7/2019).

Hamid mengatakan,”Jawaban yang kami terima mereka (Cybersecurity) mengatakan itu otentik tapi mereka tidak bisa memastikan 100 persen siapa orang yang berada di dalamnya.”

Menurut Hamid, video seks itu dan penyebarannya merupakan hasil kerja dari seorang tokoh politik dari sebuah partai. Namun, dia enggan menyebut siapa nama tokoh itu.

“Video itu diproduksi oleh pihak-pihak yang disewa dengan biaya ratusan ribu ringgit,” kata Hamid. Seratus ribu ringgit Malaysia setara Rp340 juta.

Hamid melanjutkan,”Hasil investigasi oleh Polisi Kerajaan Malaysia mengungkap adanya aliansi jahat yang dipimpin oleh seorang tokoh dari sebuah partai politik dengan tujuan mempermalukan dan merusak reputasi dari individu tertentu,” kata Abdul Hamid.

Salah kader Partai Keadilan Rakyat Haziq Aziz mengaku sebagai salah satu dari dua lelaki di dalam rekaman itu.

Dia sempat menuding lelaki kedua adalah Azmin Ali, yang merupakan Menteri Urusan Ekonomi, dan menjadi Deputi Presiden PKR.

Presiden PKR, Anwar Ibrahim, sempat menjalani hukuman selama sekitar sepuluh tahun untuk dua kasus sodomi. Dia menyebut tuduhan itu sebagai rekayasa.

Belakangan, Anwar Ibrahim mendapat pembebasan dari Raja Malaysia pada 2018 untuk kasus kedua terkait hubungan seks sesama jenis yang sedang dijalaninya.

Malaysia Insight melansir Azmin menyebut penyebaran video seks itu sebagai upaya untuk merusak karir politiknya. Polisi telah menangkap 7 orang termasuk Haziq dalam kasus ini.

Editor
Erwin Winanto

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker