Google Hapus 7 Aplikasi Mata-Mata dari Play Store

Abadikini.com, JAKARTA – Peneliti ancaman mobil perusahaan keamanan Avast menemukan tujuh aplikasi pengintai dari Google Play Store. Sebagian besar aplikasi ini dirancang oleh pengembang asal Rusia dan memata-matai target mereka.

Seluruh aplikasi ini telah dihapus oleh Google, namun tindakan ini dilakukan setelah aplikasi tersebut diunduh sebanyak 130.000 kali secara keseluruhan. Dua aplikasi tersebut, lapor Phone Arena, termasuk Spy Tracker dan SMS Tracker, masing-masing telah diinstal sebanyak lebih dari 50.000 kali.

Aplikasi ini dibuat untuk membantu pengguna mengintai anak-anak, pasangan, pegawai dan lainnya. Aplikasi ini melacak lokasi, mengumpulkan kontak, SMS dan riwayat panggilan telepon target.

Selain itu, agar dapat digunakan, pengguna harus memiliki akses pada ponsel target dan menginstal aplikasi di perangkat.

Kemudian pengguna hanya perlu menggunakan alamat email dan password untuk menginstal aplikasi yang sama pada perangkatnya untuk perangkat pengguna. Setelah terpasang di ponsel target, aplikasi akan menampilkan cara menghilangkan tanda bahwa aplikasi terpasang.

Tidak akan ada ikon yang muncul untuk memberitahukan target bahwa aplikasi secara diam-diam telah dipasangkan di ponselnya. Google juga menghapus aplikasi lain termasuk Track Employees Check Work Phone Online Spy Free, Phone Cell Tracker, Spy Kids Tracker, Phone Cell Tracker, Mobile Tracking, dan Employee Work Spy.

Sebelumnya, Google telah memblokir pengembang aplikasi asal Tiongkok yang dilaporkan membombardir pengguna aplikasi Android dengan iklan mengganggu, bahkan setelah mendapatkan peringatan.

Pada bulan Juni lalu, ZDNet melaporkan bahwa sebanyak 283 aplikasi dirilis oleh CooTek dan tersedia di Google Play Store berisi perpustakaan iklan bertajuk BeiTaPlugin. Perpustakaan ini secara agresif menampilkan iklan kepada pengguna.

Agresivitas perpustakaan iklan ini juga dilaporkan terjadi saat aplikasi tengah digunakan maupun saat perangkat dalam mode sleep. BeiTaPlugin pertama kali ditemukan oleh perusahaan keamanan siber bernama Lookout.

Editor
selly
Sumber Berita
medcom

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker