Sampai Kecolongan Setnov Plesiran, Menkumham Dianggap Tidak Tegas Benahi Lapas Koruptor

Abadikini.com, JAKARTA – Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM)‎, Zaenur Rohman menilai Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Yasonna Hamonganan Laoly tidak tegas dalam membenahi lembaga pemasyarakatan (Lapas) untuk narapidana korupsi. Zaenur pesimis jika reformasi di lapas dapat dibenahi dalam waktu dekat.

“Saya tidak optimis lapas bisa dibenahi dalam waktu singkat. Karena tidak ada kepemimpinan yang tegas dari menteri,” kata Zaenur dilansir Abadikini dari laman Okezone, Kamis (20/6/2019).

Sebelumnya, narapidana korupsi proyek e-KTP, Setya Novanto (Setnov) terciduk plesiran di sebuah toko bangunan daerah Kabupaten Bandung Barat ‎bersama istrinya, Deisty Astriani Tagor. Setnov plesiran setelah berhasil mengelabui petugas pengawal Lapas Sukamiskin saat berobat di Rumah Sakit Santosa, Bandung.

Atas kejadian tersebut, muncul wacana untuk memindahkan narapidana korupsi ke Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Namun, usulan pemindahan narapidana kasus korupsi ke Lapas Nusakambangan ditolak oleh Menkumham, Yasonna Hamonganan Laoly.

KPK sendiri saat ini masih bersikukuh menginginkan adanya pemindahan beberapa narapidana kasus korupsi ke Lapas Nusakambangan.

Pukat UGM sendiri mendukung usulan KPK untuk memindahkan narapidana korupsi ke Lapas Nusakambangan. Namun memang, menurut Pukat UGM, tidak semua narapidana harus dipindahkan ke Lapas Nusakambangan.

“Selama Kemenkumham belum berhasil melakukan reformasi di lapas, saya setuju usulan koruptor dipindah ke Nusakambangan. Tidak perlu semua napi korupsi, hanya kriteria tertentu seperti yang melakukan pelanggaran berulang kali,” ungkapnya.

Editor
Rafael N
Sumber Berita
okezone

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker