Sektor Syariah Jadi Kunci Kemajuan Ekonomi Nasional

Abadikini.com, JAKARTA –  Presiden Joko Widodo optimistis ekonomi syariah bakal menjadi pendorong utama dalam percepatan pertumbuhan ekonomi nasional. Potensi besar sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim perlu dimanfaatkan secara maksimal.

Menurut Jokowi, seperti dikutip dari Medcom, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi negara dengan ekonomi terkuat keempat dunia di 2045. Tantangan yang dihadapi perlu terus dilalui seperti pembangunan infrastruktur, penguatan sumber daya manusia dan reformasi birokrasi.

“Kunci utama untuk mencapai cita cita itu terkandung dalam jati diri Indonesia yang memiliki penduduk muslim terbesar dunia, kuncinya itu ekonomi syariah,” kata Jokowi saat meluncurkan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024 di gedung Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta Pusat, Selasa, (14/5/2019).

Peta jalan pembangunan ekonomi syariah ini hadir sebagai motor penggerak ekonomi nasional dan sumber kesejahteraan umat. Ekonomi syariah juga memiliki potensi besar di tingkat dunia.

The State of the Global Islamic Economy Report 2018-2019 mencatat besaran total pengeluaran belanja masyarakat Muslim dunia pada 2017 di berbagai sektor halal, seperti makanan dan minuman, farmasi dan kosmetik halal, busana halal, wisata halal, media dan hiburan halal, dan keuangan syariah mencapai USD2,1 triliun. Angka tersebut diperkirakan akan terus tumbuh hingga USD3 triliun pada 2023.

“Seperti disampaikan Menteri Bappenas (Bambang Brodjonegoro) tahun 2023 akan mencapai USD3 triliun, kalau dirupiahkan kurang lebih Rp45 ribu triliun. Saya enggan bisa bayangkan angka seperti itu, karena APBN kita 2000 triliun lebih sedikit,” ujarnya.

Data Bappenas menyabutkan, faktor utama yang mendorong fenomena tersebut adalah peningkatan jumlah penduduk Muslim di dunia yang telah mencapai 1,84 miliar orang pada 2017 dan diperkirakan akan terus meningkat hingga 27,5 persen dari total populasi dunia pada 2023.

Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia dengan 85 persen dari jumlah populasi serta menyumbang 11 persen dari total muslim di seluruh dunia, hanya dapat bertengger di peringkat 10 sebagai negara produsen produk halal dunia.

“Ini sebuah kekuatan besar yang harus kita lihat dan harus kita pikirkan untuk ambil kue ekonomi yang besar ini,” ungkap Jokowi.

Editor
Sulasmi

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker