KPU Tantang BPN Sampaikan Ribuan Data Situng yang Salah Entri

Abadikini.com, JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) menantang Badan Pemenangan (BPN) Prabow0 Subianto-Sandiaga Uno menyampaikan menunjukkan bukti ribuan data salah entri. BPN mengklaim menemukan 9.440 kesalahan input di aplikasi Sistem Penghitungan Suara (Situng).

“Lapor ke kita, mana datanya?” tegas Komisioner KPU Ilham Saputra di Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, Selasa, 30 April 2019.

Ilham mengatakan data KPU sampai saat ini menyebut kesalahan entri data hanya 140 kasus. Ilham mendesak BPN melaporkan data agar bisa dicocokkan dengan catatan KPU.

Sebelumnya, KPU menegaskan kesalahan input Situng bisa diperbaiki. Ketua KPU Arief Budiman menegaskan prbaikan bisa dilakukan ketika rekapitulasi suara di tingkat kecamatan.

Arief mengatakan kesalahan input Situng tak hanya terjadi di pilpres. Kesalahan itu bisa juga ditemukan pada pileg.

Arief meminta peserta pemilu maupun masyarakat yang menemukan kesalahan itu memantau proses rekapitulasi hasil penghitungan suara di setiap jenjang. Ruang terjadinya koreksi sangat terbuka pada tahapan itu.

Arief juga mengaku hingga kini BPN belum menyampaikan laporan kesalahan itu ke KPU. “Secara resmi belum disampaikan. Nah kalau KPU tidak melakukan perbaikan, kan hasil pindai C1 tidak diubah. Apa adanya itu disampaikan lalu di entri. Lalu kalau ini salah, makanya nanti dikoreksi di jenjang berikutnya,” kata Arief di Gedung KPU, Jakarta, Senin, 29 April 2019.

Lagi pula, lanjut Arief, Situng tidak digunakan menentukan calon terpilih. Calon terpilih pada Pemilu 2019 akan ditentukan berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara dari formulir C1 yang dilakukan manual dan berjenjang, mulai tingkat TPS, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional.

“Situng kan tidak jadi bahan yang digunakan untuk penetapan. Situng ini menjadi alat bantu memberikan informasi dengan cepat. Bagian dari penyediaan informasi yang terbuka, transparan kepada publik,” tegas Arief.

Editor
Selly
Sumber Berita
Medcom

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker