Kegembiraan Pemilu Menggembosi Golput

Abadikini.com, JAKARTA – Peneliti senior Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai Pemilihan Umum (pemilu) 2019 menggembirakan dibandingkan sebelumnya. Pasalnya, tingkat partisipasi masyarakat meningkat.

Siti mengatakan angka golongan putih (golput) di pemilu kali ini menurun. Pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 angka golput mencapai 29 persen, sedangkan pilpres sekarang yang berbarengan dengan pemilu legislatif (pileg) angkanya turun menjadi 19-20 persen.

“Kontestasi pemilu kali ini menggembirakan karena partisipasinya naik,” kata Siti di Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Center, Senopati, Jakarta Selatan, Minggu, 21 April 2019.

Menurut dia, animo masyarakat pada pemilu kami ini sangat luar biasa. Hal ini membuat kontestasi politik lima tahunan ini menjadi betul-betul hidup, meskipun memang hasil akhirnya masih harus menunggu satu bulan lagi.

“Masyarakat itu curious. Mereka enggak akan antusias kalau calon-calon yang diusung oleh koalisi partai enggak menjanjikan,” tutur dia.

Lebih jauh, dia meminta agar masyarakat ikut mengawal penghitungan yang sedang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Penghitungan resmi baru dikeluarkan KPU pada Rabu, 22 Mei 2019.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menyebut partisipasi pemilih di pemilu serentak 2019 sangat tinggi, mencapai 80,90 persen. Angka ini lebih tinggi dari target KPU sebesar 77,5 persen.

“‎Hal ini menunjukkan bahwa siapa pun presiden yang terpilih, akan memiliki legitimasi yang tinggi,” tegas Wiranto.

Pencoblosan Pemilu 2019 sudah berlangsung pada Rabu, 17 April 2019. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, publik memilih secara bersamaan presiden serta wakilnya di DPR, DPRD, dan DPD.

Berdasarkan hitung cepat, pasangan Joko Widodo-Ma’ruf diprediksi memenangkan Pilpres 2019. Jokowi-Ma’ruf meraih sekitar 54 persen suara, sedangkan rivalnya Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 45 persen.

Namun, kubu Prabowo enggan mengakui hasil hitung cepat yang disiarkan sejumlah media nasional. Prabowo mengeklaim sebagai pemenang Pilpres 2019 berdasarkan penghitungan internal jajarannya. Relawan pun diminta mengawal suara di daerah.

Ketua KPU Arief Budiman menegaskan hasil hitung cepat hanya bisa dijadikan sebuah referensi. KPU akan mengumumkan resmi hasil perhitungan suara yang sah pada 22 Mei 2019.

Editor
Irwansyah
Sumber Berita
Medcom

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker