Pemilu Israel, Netanyahu Hadapi Pesaing Terkuat
Abadikini.com – Israel menggelar pemilu parlemen hari ini. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, salah satu pemimpin Israel terlama, kini menghadapi tantangan terkuat dari sebelumnya.
Dilansir dari laman the New York Times, Senin (8/4/2019), di bawah kepemimpinan Netanyahu, Israel gagal mencapai kesepakatan damai dengan Palestina. Negara itu juga bersitegang dengan Iran, berperang dengan Hamas, dan memusuhi setiap pihak yang dia anggap bisa menyudutkan Negara Yahudi.
Pada saat yang sama di era Netanyahu yang sudah berkuasa 10 tahun, Israel mencapai pertumbuhan ekonomi yang sehat dan stabil, menjalin hubungan dengan para pemimpin Arab dan memperkuat kerjada sama perdagangan dengan Afrika, Amerika Latin dan Asia.
Namun kasus korupsi yang membelit Netanyahu bisa membuatnya terjungkal. Penantang baru Netanyahu adalah Benny Gantz, pemimpin dari tiga bekas jenderal.
Pemilu Israel cukup rumit dan sulit ditebak. Banyak partai berlomba-lomba mendulang suara untuk membentuk koalisi dan mengamankan kursi parlemen.
Dalam survei terakhir koalisi Biru dan Putih pengusung Gantz, memimpin sedikit dari partainya Netanyahu, Likud, yang selama bertahun-tahun mendominasi Israel.
Dalam visi misi kebijakan, kedua kubu hampir mirip. Namun Gantz selama ini mencari dukungan dari berbagai lapisan, sedangkan Netanyahu berupaya memperkuat posisi dari kaum aliran ekstrem kanan buat mengamankan suara mayoritas di parlemen. Netanyahu bahkan sudah sesumbar dia akan mulai memperluas kedaulatan Israel ke Tepi Barat jika dia terpilih lagi.
Koalisi Biru dan Putih menonjolkan latar belakang militer mereka untuk membendung kekuatan Netanyahu yang mengklaim hanya dirinya yang bisa melindungi Israel.
Gantz dan rekan-rekannya juga fokus dengan tuduhan korupsi terhadap Netanyahu dan menjadikan isu itu sebagai senjata bahwa kepemimpinan baru sudah saatnya tiba.
Koalisi Gantz juga mencari dukungan dari partai-partai kecil dan Partai Buruh tampaknya akan mengusung Gantz sebagai perdana menteri jika menang pemilu.
