Hati-hati Kutu Rambut Disekitar Miss V

Abadikini.com, JAKARTA – Penting sekali untuk menjaga kebersihan dan kesehatan daerah organ intim Anda, khususnya rambut kemaluan. Karena jika tidak, bisa-bisa kutu rambut kemaluan hinggap dan menimbulkan gatal.

Kutu rambut kemaluan berbentuk seperti kepiting dan hinggap dari satu manusia ke manusia lainnya dengan merangkak di antara rambut pada tubuh manusia. Tidak hanya hinggap, makhluk kecil ini juga bisa menimbulkan rasa gatal dan infeksi di sekitar rambut kemaluan jika Anda lalai menjaga kebersihannya.

Kutu Rambut Kemaluan

Kutu rambut kemaluan merupakan sejenis serangga kecil yang berbentuk seperti kepiting dan menginfeksi area rambut kemaluan. Kutu rambut kemaluan ini juga akan menebarkan telurnya di sekitar rambut kemaluan Anda. Meski namanya kutu rambut kemaluan dan biasanya menyerang rambut di sekitar organ intim, kutu ini juga bisa berada di bagian tubuh lainnya, seperti alis, ketiak, bulu kaki, kumis, janggut, atau bulu mata.

Kutu rambut kemaluan biasanya terjadi pada orang dewasa, namun dapat juga menyerang anak-anak. Cara penularan atau penyebaran yang umum terjadi adalah melalui kontak seksual. Selain melalui kontak seksual, kutu rambut kemaluan juga dapat menyebar melalui benda yang digunakan oleh orang yang telah terinfeksi, seperti handuk, pakaian, atau seprei. Meski begitu, kutu rambut kemaluan ini tidak dapat menular melalui penggunaan toilet, karena tidak memiliki kaki yang dapat bertahan di permukaan yang licin dan tidak dapat hidup jauh dari hangatnya tubuh manusia.

Jika Anda merasa gatal pada sekitar organ intim Anda, dan gatal itu semakin menjadi pada malam hari, bisa jadi Anda telah terinfeksi kutu rambut kemaluan. Cobalah untuk memeriksa ada tidaknya kumpulan telur atau kutu di sekitar rambut kemaluan atau bagian tubuh lain yang terasa gatal. Biasanya, rasa gatal akan muncul selama 2–4 minggu setelah terinfeksi atau bahkan segera setelah kutu menginfeksi area rambut kemaluan. Selain rasa gatal, gejala lain yang mungkin muncul yaitu luka gigitan di sekitar organ intim, luka bekas garukan, atau kulit yang berubah warna menjadi abu-abu kebiruan.

Cara Mengatasi Kutu Rambut Kemaluan

Jika Anda mengalami beberapa gejala di atas, hal pertama yang bisa Anda lakukan sendiri di rumah antara lain:

Mencuci bersih pakaian, seprei, atau handuk yang Anda gunakan, dengan sabun dan air panas setidaknya 54 derajat Celcius atau lebih. Lalu keringkan selama 20 menit dengan suhu panas, atau jemur setidaknya 2 hari di bawah sinar matahari yang terik. Jika ada benda yang tidak dapat dicuci, cobalah untuk meletakkannya di dalam kantung kedap udara selama dua minggu.

Gunakan sampo atau lotion pembunuh kutu yang mengandung permethrin, ulangi dalam waktu 7 hingga 10 hari kemudian untuk membasmi telur-telur yang mungkin tidak mati saat pemberian pertama. Sampo atau lotion ini bisa Anda beli di apotek, namun sebelum membeli dan menggunakannya, disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Untuk kutu yang bertelur dan menginfeksi bulu mata, maka losion antikutu tidak bisa digunakan karena dapat mengiritasi kulit di sekitar mata. Untuk membantu membasmi kutu pada bulu dan alis mata, Anda dapat mengoleskan pelembab petroleum jelly pada bulu di sekitar mata. Penggunaannya dua kali sehari, selama minimal 3-4 minggu.

Meski sudah menggunakan sampo atau lotion yang dapat membunuh kutu, terkadang kutu rambut kemaluan masih bisa tetap hidup. Jika ini terjadi, sebaiknya periksakan diri ke dokter agar mendapatkan pengobatan yang lebih tepat.

Apabila obat yang diberikan tetap tidak mempan untuk membunuh kutu, dokter mungkin akan meresepkan obat lindane yang biasa diberikan setelah pengobatan lain tidak berhasil. Namun, obat ini tidak boleh diberikan pada ibu menyusui, wanita hamil, orang tua, dan anak di bawah 2 tahun.

Periksakan diri ke dokter setelah satu minggu pengobatan atau setelah Anda merasa kutu di sekitar organ intim Anda sudah mati. Dokter akan memastikan kutu dan telur kutu rambut kemaluan sudah benar-benar hilang.

Selain melakukan pemeriksaan untuk mendiagnosis penyakit kutu rambut kemaluan, dokter juga mungkin akan memeriksa adanya penyakit menular seksual, seperti chlamydia. Karena, kutu rambut kemaluan lebih umum terjadi pada mereka yang menderita penyakit menular seksual.

Jika Anda terinfeksi kutu rambut kemaluan, pasangan atau orang yang tinggal serumah dengan Anda juga perlu mendapat pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut. Hal ini karena kutu rambut kemaluan sangat mudah menular melalui kontak fisik. Selama pengobatan disarankan untuk tidak berhubungan seksual.

Menjaga kebersihan dan kesehatan area organ intim tidak boleh diabaikan. Konsultasikan kepada dokter jika Anda menemukan adanya kutu rambut kemaluan pada organ intim Anda, agar mendapatkan pengobatan yang tepat dan kutu rambut kemaluan dapat hilang dengan tuntas.

Editor
Nabila Sarah
Sumber Berita
alodokter
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker