Venezuela Tuding AS di Balik Pemadaman Listrik Besar-besaran

Abadikini.com, JAKARTA – Sejak Kamis sore hingga Jumat pagi listrik padam di hampir 70 persen wilayah Venezuela.

Menteri Pertahanan Venezuela Vladimir Padrino Lpez, menuduh Amerika Serikat (AS) mendalangi pemadaman listrik yang melumpuhkan hampir seluruh wilayah negara Amerika Selatan itu.

Tanpa listrik, dikhawatirkan kondisi krisis akan memasuki fase baru yang lebih bergejolak, ujar para pengamat, sebagaimana dikutip dari The Guardian pada Sabtu (9/3).

Dalam pidato yang disiarkan televisi dari istana presiden Miraflores di Caracas, Padrino Lpez mengklaim “kekaisaran Amerika Utara” berada di belakang “agresi kriminal”, yang dirancang untuk “mengganggu dan menyerang” pemerintahan Nicols Maduro yang terkepung.

Hampir semua dari 23 negara bagian Venezuela gelap gulita sejak Kamis sore, dalam kasus pemadaman listrik paling parah dalam sejarah negara itu.

“Tidak ada yang bisa begitu naif untuk berpikir ini adalah hasil dari nasib buruk atau kebetulan,” kata Padrino Lpez pada hari Jumat, ketika jutaan warga Venezuela bersiap untuk melalui malam kedua tanpa listrik.

“Ini adalah agresi yang dirancang untuk meluluhlantakkan rakyat dan negara Venezuela,” lanjutnya mengkritik.

Padrino Lpez mengklaim dugaan bahwa AS menyerang pembangkit tenaga air Guri di selatan Venezuela, yang memasok banyak listrik di negara itu. Dia juga mengatakan bahwa “sabotase” itu telah “disiapkan, direncanakan, dan didefinisikan dengan baik” di Washington.

Tetapi, Padrino Lpez bersikeras para pejabat Maduro serta angkatan bersenjata melawan balik, dan mengatakan: “Kami di sini untuk mengirimkan pesan kepada semua orang Venezuela … semua tetap tenang.”

Sebelumnya, wakil presiden Venezuela, Delcy Rodrguez, mengecam insiden itu –yang oleh para ahli dikaitkan dengan kesalahan manajemen, korupsi dan pemeliharaan buruk– sebagai bagian dari “rencana jahat” untuk menggulingkan Maduro.

Editor
Selly
Sumber Berita
Liputan6

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker