Alasan Seks Menyakitkan Setelah Melahirkan

Abadikini.com – Ketika menjadi orang tua, sebagian wanita yang merasa kesulitan meluangkan waktu untuk bercinta dengan pasangan. Hubungan seksual pasca melahirkan juga menjadi kekhawatiran sendiri. Luka bekas jahitan atau operasi sesar dapat menimbulkan rasa sakit saat hubungan intim.

Studi mengungkapkan bahwa ketidaknyamanan seksual dan rasa sakit tidak jarang terjadi pada wanita. Sebanyak 9 dari 10 ibu baru mengalami rasa sakit selama hubungan seksual pertama mereka setelah melahirkan. Sekitar seperempat wanita mengeluh seks masih menyakitkan bahkan 18 bulan setelah persalinan.

Secara umum, ibu baru tidak disarankan berhubungan seks vaginal hingga sekitar 6 minggu setelah melahirkan. Beberapa wanita mungkin disarankan tidak berhubungan seks lebih lama terutama jika mereka memiliki robekan atau episiotomi.

Apa itu dispareunia?

Istilah medis untuk nyeri selama hubungan intim adalah dispareunia. Rasa sakit umumnya terjadi pada alat kelamin wanita sebelum, selama atau setelah berhubungan seks. Nyeri ini bisa berulang atau persisten. Sekitar 45 persen wanita menderita dispareunia di beberapa titik dalam hidup mereka.

Dispareunia setelah melahirkan adalah kondisi yang cukup umum. Sebuah studi mengenai persalinan mengambil sampel 1.244 ibu yang melahirkan pertama kali di Melbourne, Australia. Sebanyak 49 persen menjalani kelahiran vagina spontan, dua pertiganya mengalami robekan dan/atau episiotomi.

Sebanyak  10,8 persen melalui persalinan operasi yang dibantu dengan ekstraksi vakum dan 10,7 persen melahirkan dengan bantuan forceps. Selain itu, 9,7 persen menjalani operasi caesar elektif dan 19,9 persen operasi caesar darurat.

Sehubungan dengan dispareunia setelah melahirkan, sebagian besar wanita atau 85,7 persen yang berhubungan seks kembali setelah 12 bulan  postpartum mengalami rasa sakit selama seks vaginal pertama mereka.

Dispareunia dilaporkan oleh 44,7 persen wanita pada 3 bulan postpartum, 43,4 persen pada 6 bulan, 28,1 persen pada 12 bulan dan 23,4 persen pada 18 bulan postpartum.

Dari wanita yang melaporkan dispareunia pada 6 bulan postpartum, sepertiga atau 32,7 persen diantaranya melaporkan dispareunia yang bertahan hingga 18 bulan postpartum. Studi ini telah dipublikasikan secara rinci di jurnal online BJOG.

Beberapa alasan

Ada beberapa alasan mengapa seks pasca-persalinan tidak menyenangkan bagi wanita:

  1. Kadar estrogen yang rendah akibat menyusui

Untuk mengatasinya, gunakan pelumas atau estrogen pervaginam.

  1. Masalah dengan jahitan

Persalinan yang membutuhkan episiotomi bisa menimbulkan masalah saat hubungan seks. Bekas jahitan yang belum sembuh benar atau rasa sakit bisa menyebabkan nyeri saat aktivitas seks. Jika luka bekas jahitan masih terasa sakit hingga 8 minggu, periksakan diri ke dokter.

  1. Kejang otot

Persalinan sesar atau pervaginam dapat menyebabkan otot dasar panggul kram sehingga seks menyakitkan. Jika mengalaminya, Anda mungkin membutuhkan terapi dasar panggul.

Operasi caesar dan dispareunia

Anggapan wanita yang menjalani persalinan caesar memiliki seks yang lebih baik hanya mitos. Faktanya, wanita dengan persalinan cesar berisiko dua kali lipat mengalami dispareunia setelah 18 bulan postpartum, dibandingkan dengan wanita yang memiliki persalinan pervaginam yang tidak disertai dengan episiotomi. Begitu juga wanita yang memiliki ekstraksi vakum atau operasi caesar elektif.

Untuk mengonsultasikan permasalahan seks setelah melahirkan Anda bisa menemui dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi di beberapa rumah sakit seperti Rumah Sakit Budi Kemuliaan, Rumah Sakit Royal Taruma, dan Rumah Sakit Jakarta Medical Center (JMC).

Editor
Muhammad Saleh

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker