Relawan ABJ: Arief Poyu itu Sakaw Juga Ya, AA Ketangkap Narkoba yang Salah Jokowi
Abadikini.com, JAKARTA – Ketua Relawan Arus Bawah Jokowi (ABJ) Jawa Barat Ade Adriansyah Utama protes keras atas pernyataan Waketum Gerindra Arief Poyuono yang menyalahkan Presiden Jokowi atas tertangkapnya Wakil Sekjen Partai Demokrat dalam Kasus Narkoba.
“Arif Poyu itu sakaw juga ya. Urusan barang haram itu kan murni kesalahan AA yang menyalahgunakan narkoba,” tegas Ade dalam rilisnya kepada Abadikini.com, Senin (4/3/2018).
Pasalnya kata Ade, soal pemberantasan narkoba sudah jelas diatur dalam Undang-Undang dan wajib bagi setiap pemerintahan untuk memberantas peredaran narkoba di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.
“Sudah jelas aturan dan hukumannya. Apalagi dia (AA) kan mantan orang dekat presiden SBY tentu juga punya program yang sama seperti jokowi memberantas narkoba,” ujarnya
Ade meminta kepada semua pihak untuk tidak saling menyalahkan antara satu dengan yang lainya dalam menyikapi tertangkapnya Andi Arief dan mempercayakan kepada pihak kepolisian untuk mendalami kasus ini.
“Biarkan polisi menyelidiki dan menindaklanjuti hasil penangkapan itu sesuai ketentuan peraturan perindang-undangan,” tutur Ade.
Mantan Aktivis 98 ini prihatin atas kasus narkoba yang menimpa Andi Arief. Seharusnya kata Ade, Andi Arief bisa menjadi salah satu tokoh aktivis 98 yang turut serta dalam pemberantasan narkoba, bukan malah sebaliknya.
“Kita prihatin Andi Arif terkena hal buruk semacam itu, harusnya dia menjadi pionir untuk turut serta memberantas narkoba. Bukan malah jadi korban dan terciduk aparat,” imbuhnya.
Ade juga mengajak kepada generasi muda untuk menjadikan pelajaran kasus yang menimpa Andi Arief.
“Mari kita jadikan pelajaran agar kita menjauhi dan memerangi narkoba,” pungkasnya.
Sebelunya, Waketum Gerindra Arief Poyuono justru menyalahkan pemerintah Presiden Joko Widodo. Prihal tertangkapnya Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief karena terseret kasus narkoba.
“Andi Arief cuma jadi korban kegagalan pemerintah Joko Widodo dalam pemberantasan narkoba di Indonesia,” ungkap Arief Poyuono kepada wartawan, Senin (4/3/2019).
