Konten Homoseksual ‘Bohemian Rhapsody’ Dipotong di China

Abadikini.com – Film biopik band Queen, Bohemian Rhapsody, akan segera tayang di China. Namun akan ada sejumlah konten dari film nominasi Oscar 2019 itu yang dihapus.

Melansir The Hollywood Reporter, kurang lebih total ada satu menit adegan yang dipotong dari Bohemian Rhapsody yang akan tayang di China. Adegan tersebut adalah konsumsi narkoba dan ciuman antara Freddie Mercury dengan aktor lain yang dianggap sebagai homoseksual.

Bukan hanya itu, penayangan Bohemian Rhapsody di China juga akan dibatasi. Film tersebut baru bisa tayang secara leluasa bila terbukti laku di pasaran.

Sampai saat ini belum ada tanggal pasti kapan film tersebut akan tayang. Hanya ada penjelasan bahwa Bohemian Rhapsody tayang pada pertengahan Maret mendatang.

Bohemian Rhapsody bercerita tentang perjalanan Queen dari awal terbentuk sampai tampil di festival musik Live Aid pada 1985. Beberapa cerita dikompromikan agar menarik dan bisa dijual. Salah satunya soal Freddie yang mengaku mengidap HIV/AIDS.

Dalam film Freddie (diperankan Rami Malek) mengakui itu pada Brian May (Gwilym Lee), Roger Taylor (Ben Hardy) dan John Deacon (Joe Mazzello) sebelum tampil di festival musik Live Aid pada 1985. Bahkan ada adegan Freddie ke rumah sakit untuk cek HIV/AIDS.

Kenyataannya, Freddie melakukan tes darah pada 1986, atau satu tahun setelah Live Aid. Pengakuan Freddie sebelum tampil di Live Aid dibuat agar film lebih dramatis dan menarik.

Salah satu bumbu film itu adalah pergulatan Freddie dengan dirinya sendiri sampai akhirnya menerima kenyataan bahwa orientasi seksualnya berbeda. China, diketahui sebagai negara yang banyak aturan dan sensor, terutama terhadap isu homoseksual seperti di film itu.

Apalagi sutradara ‘separuh jalan’ Bohemian Rhapsody, Bryan Singer juga tersangkut kasus pelecehan seksual dengan beberapa pria. Meski demikian, Bohemian Rhapsody tetap menjadi nomine berbagai ajang penghargaan, bahkan menang di Oscar 2019 untuk Aktor Utama Terbaik.

Editor
Selly Pratiwi
Sumber Berita
CNN
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker