Politikus Muda Aceh: Tak Benar Lahan Prabowo untuk Kesejahteraan Mantan Kombatan GAM

Abadikini.com, JAKARTA – Politikus muda asal Aceh, Ramond Dony Adam menyayangkan ucapan calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga S Uno dan Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak bahwa lahan yang dikelola Prabowo di Aceh banyak digunakan mantan aktivis atau kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

“Dikatakan bahwa (lahan) itu untuk meningkatkan ekonomi mereka (kombatan GAM, Red). Kubu paslon 02 terkesan sedang mencoba berlindung di balik nama GAM atas ratusan ribu hektare tanah yang sudah dikuasai oleh Pak Prabowo selama ini,” kata Dony di Jakarta, Selasa (19/2/2019).

Polemik itu berawal dari debat kedua pilpres pada Minggu (17/2/2019). Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) menyebut Prabowo memiliki lahan ratusan ribu hektare di Aceh dan Kalimantan Timur. Merasa tertohok akan hal itu, kubu Prabowo-Sandiaga lalu menyebut tanah di Aceh itu digunakan oleh eks kombatan GAM.

Padahal, menurut Dony, lahan Prabowo itu atas nama PT Tusam Hutani Lestari. Perusahaan itu adalah salah satu bisnis milik Soeharto dan keluarganya di daerah Aceh Tengah. Hanya saja kepemilikannya dikuasai sejak lama oleh Prabowo Subianto dan saudara, Hashim Djojohadikusumo.

Dony yang merupakan calon anggota legislatif dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) nomor urut 2 untuk daerah pemilihan Aceh I mengkritik Dahnil Anzar yang terkesan merendahkan mantan kombatan GAM. Pernyataan Dahnil seolah menarik mereka untuk ikut melawan Jokowi.

Kata Dony, mantan kombatan GAM bukan alat yang bisa dipermainkan sesuai kepentingan politik. “Mantan kombatan GAM adalah mereka yang cerdas dan berwibawa, yang telah berani berjuang untuk mengubah nasib rakyat Aceh hingga seperti sekarang ini,” katanya.

Sandiaga Uno juga dianggap bicara sembarangan tentang lapangan kerja di lahan yang dikuasai Prabowo. “Meningkatkan ekonomi siapa? Bahkan, masih banyak mantan kombatan GAM yang kehidupannya saat ini masih jauh dari kata cukup,” kata Dony.

Sebagai politikus yang rajin turun ke lapangan, Dony bersaksi, rata-rata para mantan kombatan yang dia temui lebih memilih untuk mengurus Dayah (pesantren) di daerah pedalaman. Ada juga yang memilih sebagai petani sambil berkebun. Namun, mereka tidak pernah mengeluh atau menjual kesedihan untuk mendapatkan perhatian.

“Soal klaim bahwa perusahaan Prabowo banyak membuka lapangan kerja untuk masyarakat Aceh, Pak Sandi silakan berkampanye bergaya sinetron yang penuh dengan drama itu. Tetapi, tolong jangan manfaatkan orang Aceh, apalagi para mantan kombatan GAM. Saat ini Aceh aman dan tenteram, walau saat ini tengah tahun politik,” urainya.

Dony juga mengutip pernyataan Gubernur (nonaktif) Aceh, Irwandi Yusuf, bahwa perusahaan milik Prabowo itu justru sudah lama bermasalah. Intinya, perusahaan tersebut menggunduli hutan, tanpa menanam kembali dengan tanaman yang baru.

“Irwandi Yusuf sangat memahami seluk beluk hutan Aceh, karena dia cukup lama bergelut sebagai aktivis LSM di bidang lingkungan. Itu sebabnya Pak Irwandi menolak permohonan perpanjangan izin yang diajukan oleh PT Tusam Hutani Lestari,” kata Dony.

“Kenyataannya perusahaan Prabowo sedang menggunduli hutan, mengap dibilang rekonsiliasi melalui pendekatan ekonomi? Ini pola penyesatan masyarakat yang akan berdampak pada kehidupan sosial masyarakat Aceh nantinya,” ujar dia.

Editor
Muhammad Saleh
Sumber Berita
beritasatu

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker