2 Jenderal Spanyol Puji Kiprah Pasukan Garuda TNI di Lebanon

Abadikini.com, JAKARTA – Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Indonesian Battalion (Indobatt) Kontingen Garuda XXIII-M/UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) kembali mendapat pujian. Kali ini datang dari Komandan Sektor (Dansektor) Timur UNIFIL, Brigadier General Antonio Romero Losada dan Brigadier General Colomer yang sama-sama dari negara Spanyol.

Mereka menilai TNI sangat profesional dalam menjalankan tugas-tugas misi perdamaian PBB di Lebanon Selatan. Hal ini dikatakan keduanya saat meninjau Area of Responsibility (Aor) Satgas Indobatt di Lebanon Selatan, Sabtu (16/2) lalu.

Jenderal Spanyol Antonio Romero Losada juga menyampaikan rasa kagum terhadap seluruh Prajurit Garuda TNI yang hingga saat ini masih menunjukkan profesionalitas dalam menjalankan tugas sebagai penjaga perdamaian.

“Saya sangat berterima kasih kepada seluruh pasukan Indobatt yang senantiasa bekerja secara profesional di tengah cuaca yang sangat ekstrim dalam mendukung Sektor Timur menjalankan Mandat PBB di Lebanon,” ucapnya.

Daerah operasi Pasukan Garuda merupakan blue line yang merupakan garis batas antara Libanon dan Israel. Wilayah ini merupakan daerah krusial dan selalu mendapat perhatian khusus. Beberapa kali pasukan TNI bisa meredam ketegangan di wilayah ini. Selain itu operasi kemanusiaan yang dilakukan TNI juga bisa merebut simpati rakyat Libanon.

Dansatgas Konga XXIII-M/UNIFIL, Letkol Inf Arfa Yudha Prasetya mengatakan Brigadier General Antonio Romero Losada akan mengakhiri masa tugasnya sebagai Dansektor Timur. Oleh sebab itu, beliau bersama dengan calon penggantinya yaitu Brigadier General Colomer hadir dalam rangka meninjau daerah operasi Indobatt.

“Kehadiran mereka di area operasi Satgas Indobatt adalah untuk mengetahui secara langsung situasi dan kondisi pasukan yang akan dipimpinnya, termasuk salah satunya adalah Pasukan Garuda Konga XXIII-M/UNIFIL,” ungkapnya.

Daerah operasi Satgas Indobatt yang dikunjungi yaitu TP. 36, TP. 37 dan Panorama Point yang merupakan temporary points sepanjang blue line atau perbatasan geopolitik antara dua Negara Lebanon dengan Israel.

“Dengan adanya pembangunan T-Wall dan pagar besi diatasnya, daerah tersebut tengah mendapat perhatian khusus dunia internasional baik kalangan militer maupun sipil,” ujarnya.

Editor
Muhammad Irwan
Sumber Berita
Merdeka
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker