Kata “Sapi” Memang Penuh Arti

Di India, kata ini adalah simbol kesucian dan puncak sakralitas, karenanya penghormatan terhadap Sapi begitu tinggi. Konon, bila Anda berkendaraan di jalan raya, sejurus kemudian Sapi melintas, Anda harus bersedia mengalah, mempersilahkan Sapi melintas lebih dulu.

Di Pulau Madura, Sapi merupakan ukuran status materi dan “pride” suatu keluarga. Konon, jumlah sapi yang dimiliki menjadi ukuran kesuksesan sebuah keluarga. Dan “Orang Madure” memang mahir dalam merawat dan pengembangbiakkan sapi. Bahkan tradisi ‘Karapan Sapi’, sejenis lomba pacuan dengan Sapi sebagai “motornya” hanya ada di Pulau Garam ini.

Lain lagi bila kita bergerak lebih ke Timur Indonesia, tepatnya di Propinsi Nusa Tenggara Timur. Bagi beberapa suku yang berdiam di daerah ini, kata “Sapi” bermakna sebagai kalimat berita, informasi. Jangan terkejut bila Anda akan menemukan kalimat seperti, “Sapi main bola kemarin sore”. Nah lo! Ya, kata “Sapi” di sini adalah kependekan dari “Saya pergi”.

Kata sapi memang penuh arti.

Dalam tata bahasa Indonesia pun kata “Sapi” menyumbang beberapa istilah. Sebut misalnya, Sapi Perah. Awalnya bermakna denotatif saja, yaitu Sapi yang diambil susunya dengan cara diperah. Tapi, juga bermakna Konotatif sebagai “seseorang/sesuatu yang dimanfaatkan potensinya tanpa diberi/mendapat imbal yang setimpal dengan potensinya itu”. Karenanya kita sering mendengar kalimat, “Ya, dia itukan hanya dijadikan Sapi Perah saja!”.

Berikutnya, dalam dunia politik pun istilah Sapi cukup terkenal. Kalimat “Politik Dagang Sapi”, jangan diartikan sebuah cara atau teknik berdagang sapi. Bukan! Tapi, perilaku politik yang bersifat transaksional, alias barter. “Take and give” adalah bahasa penghalusan yang enak didengar. Praktik Dagang Sapi dalam dunia politik modern hari ini, sudah “lazim” kata orang sekarang. Hmmm!

Dalam dunia kesehatan pun, kata Sapi pernah menguncang dunia. Istilah Sapi Gila alias Mad Cow pernah menjadi perhatian Badan Kesehatan Dunia (WHO) karena ancamannya yang serius. Bacillus anthracis yang masuk dan berkembang di tubuh Sapi menjadi ancaman wabah Anthrax bagi pengkonsumsi daging Sapi ketika itu. Meskipun dengan bertambahnya waktu wabah ini akhirnya dapat teratasi.

Nah, kali ini Sapi lebih seram lagi maknanya. Kenapa? Karena Tuhan, Allah Subhanahuwa Ta’ala ikut bicara.

Islam sebagai Agama, menjadikan al-Qur’an sebagai Kitab Sucinya. Dan ternyata di antara 114 surat yang ada di dalam al-Qur’an, Surat al-Baqarah, adalah Surat Terpanjang, dengan 286 ayat.

Masalahnya, apa hubungannya Surah al-Baqarah dengan Sapi? Ya, karena makna sederhana dari al-Baqarah adalah Sapi Betina!

Dinamai dengan Sapi Betina, karena memang dalam banyak ayat di surat ini terdapat cerita tentang Sapi. Cerita yang sangat terkenal, di mana Allah berdialog dengan RasulNya, Musa alaihissalam, atas perintahNya sendiri. Perintah untuk menyembelih Sapi, dan hanya itu saja, diberi label atributif yang harus dikonfirmasikan kembali kepada Allah. Jadilah cerita Sapi itu panjang dan melelahkan yang pada akhirnya mempersulit kaum Musa sendiri, Bani Israil. Atribut etalatif berupa Warna, Jenis Kelamin, dan Usia yang sengaja dicari telah menjadi alasan yang memepersulit menemukannya.

Bahkan, di bagian lain terdapat pula cerita tentang bagaimana Bani Israil yang ditinggal oleh Musa untuk beberapa saat, disesatkan oleh seorang intelektual dari kalangan mereka sendiri, as-Samiri. Dengan kecerdasan dan intelektualitasnya, as-Samiri mampu melebur emas dan “menciptakan” bentuk sapi. Bahkan, Sapi itu bisa berbicara! Kecanggihan teknologi pembuatan Sapi yang memiliki Kemampuan berbicara itulah yang akhirnya mampu menyesatkan sebagian kaum Musa.

Dan hari ini, Sapi kembali membuat geger jagad pemberitaan di Indonesia. Setidaknya sampai setahun ke depan, sampai Pemilu tahun 2014. Presiden PKS, Partai Keadilan Sejahtera; Partai yang dihuni oleh sekelompok umat Islam perkotaan terdidik; Partai yang sejak lahirnya mengusung jargon “bersih”, dinyatakan sebagai Tersangka oleh KPK. Ia disangka telah menerima dana haram berupa suap atas impor sapi sebesar Rp. 1 Miliar. Bahkan menurut informasi yang dirilis oleh beberapa media cetak dan elektronik–online maupun offline, saat penangkapan oknum yang diduga terkait dengan Presiden PKS itu, terdapat seorang wanita. Nah lho! Kok lagi-lagi Sapi dan Wanita (Betina)?

Tampaknya permaknaan sapi memang semakin seru. Apatah lagi Sapi yang berjenis wanita (betina)! Karena Allah sendiri sudah memberi peringatan tentang Sapi yang berjenis kelamin wanita (betina) itu, setidaknya tertuang dalam nama surat di al-Qur’an, Surat Al-Baqarah alias Surat Sapi Betina.

Ternyata benar bahwa kata “Sapi” memang penuh arti. Mudah-mudahan kita bisa membaca lebih jernih lagi tentang Sapi, apalagi Sapi Betina.

Oleh: Sabar Sitanggang

Editor
Muhammad Saleh
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker