Kisah Mistis Dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta Mengajar Mahasiswa Gaib

Abadikini.com, JAKARTA-  Sebuah cerita mistis beredar luas di Twitter, kali ini soal dosenyang mengajar mahasiswa gaib. Kisah ini diceritakan oleh pemilik akun Twitter Raes. (@rizkyananda_es).

Ia menceritakan kejadian mengerikan yang dialami dosennya sendiri. Hingga berita ini ditulis, cuitannya telah di-retweet lebih dari tiga ribu kali dan disukai lebih dari lima ribu kali.

Kisahnya diawali dengan tangkapan layar percakapan Whatsapp dengan Pak Wahyudi yang ia sebut dosen pengampu mata kuliah Evaluasi Proyek di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Dalam percakapan tersebut, Pak Wahyudi menceritakan bahwa dirinya baru ‘masuk ke wilayah lain’ dan akan menceritakan kejadian lengkapnya di perkuliahan selanjutnya.

Ia mengklaim bahwa dirinya mengajar mahasiswa yang wajahnya mirip teman-teman yang mengambil mata kuliah Evaluasi Proyek.

Raes pun menceritakan kronologi kejadian tersebut.

 

Setelah itu koordinator kelas menanyakan apakah untuk jadwal minggu depan mata kuliah evapro kosong lagi. Ternyata, dosen mengaku minggu lalu mengisi mata kuliah evapro dengan mahasiswa yang diampunya., Padahal, mahasiswa yang diampunya hanya dua kelas dan jam kuliahnya berkesinambungan.

Jika kelas pertama kosong, maka kelas berikutnya juga pasti kosong.  Sementara dosen mengatakan bahwa ia tetap mengajar seperti biasa.

Ketika pada akhirnya masuk kelas pada 12 Desember 2018 lalu, sang dosen pun menceritakan kejadian yang ia alami. Ia bercerita bahwa pada hari Kamis (6/12), ia berangkat dari rumahnya di Sragen untuk mengajar seperti biasa.

Di tengah jalan, ia menjumpai kecelakaan.  Namun, dosen ini tidak berhenti, ia melanjutkan perjalanan. Lama kelamaan, ia merasakan ada yang berbeda dari jalan yang dilewatinya. Meski merasakan ada yang berbeda, Wahyudi tetap melanjutkan perjalanan ke kampus.

Setelah sampai di ‘kampus’, ia mengajar seperti biasa. Namun, perilaku mahasiswa dinilainya tak seperti biasanya. Para mahasiswa rata-rata lebih aktif dari biasanya.

Ketika dosen mengajukan pertanyaan, mereka pun mengangkat tangan serentak. Anehnya, muka mereka datar tanpa ekspresi. Wahyudi pun sempat heran, biasanya mahasiswa tidak mau jika disuruh bertanya.

Lagi-lagi, meski merasakan keanehan, Wahyudi tetap melanjutkan aktivitas mengajar sampai selesai. Setelah selesai mengajar, ia pun pulang ke rumah. (ak/grid)

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker