Ayah, Pahlawan yang Selalu Ada

Abadikini.com, SIDOARJO – SD dan SMP Al Falah Assalam punya cara tersendiri merayakan Hari Pahlawan. Sekolah di Kecamatan Waru itu mengadakan pertunjukan kepahlawanan. Anak-anak menjadi pemerannya. Suasana haru begitu terasa. Beberapa undangan bahkan sampai ada yang meneteskan air mata. 

“Saya ikut terharu, merinding,” ujar Kepala SMP Al Falah Assalam Herry Supriyanto. 

Meski masih bocah, penampilan anak-anak tampak total. Bukan hanya busana dan perangkat bernuansa pejuang atau pahlawan. Gerak dan suara ketika berorasi juga terdengar menggetarkan. “Bagus-bagus karena sebelum tampil, mereka diseleksi. Tiap kelas mengirimkan satu wakil,” ujar Naini Agustiningtyas, guru pendamping.

Di SD Al Falah Assalam, pihak sekolah mendatangkan orang tua yang berbeda-beda profesi. Mulai TNI, Polri, pengusaha, pegawai BUMN, hingga PNS. Mereka diminta untuk sharing pengalaman di hadapan siswa. Tujuannya memotivasi para siswa agar memiliki kebanggaan kepada orang tua masing-masing. Sebab, orang tua juga merupakan sosok pahlawan mereka. “Kami gelar kompetisi juga,” kata M. Sholehuddin, kepala SD Al Falah Assalam. 

Di Sekolah Pembangunan Jaya 2, kemarin juga ditampilkan drama kolosal bertema perjuangan. Sebanyak 110 pelajar terlibat dalam kegiatan tersebut. Mereka mengenakan pakaian kepahlawanan. “Semangat 10 November bukan hanya milik warga Surabaya, tetapi juga milik rakyat Indonesia. Milik kita semua,” kata Dewi Herbiadi, kepala SMP Pembangunan Jaya 2 dikutip dari JPNN.

Sementara itu, SD Islam Terpadu Nurul Hikmah Sidoarjo kemarin memperingati Hari Pahlawan dengan cara lain. Ayah para murid diundang ke sekolah. Lalu, anak mereka memberikan persembahan khusus. “Peringatan Hari Ayah sekaligus menanamkan bahwa ayah itu pahlawan yang selalu ada,” ujar Khofia Ladiakara, kepala SD Islam Terpadu Nurul Hikmah. 

Pada pukul 07.00, acara diawali dengan pembacaan surah Luqman untuk ayah. Sebab, di dalamnya terkandung pesan pengasuhan anak oleh seorang ayah. Setelah membaca Alquran, Farrel Ramadhan Hidayat, siswa kelas I, seluruh ayah tampil ke depan. Lalu, Farrel membaca puisi. Suasana berubah haru. (ak.jpnn)

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker