Setelah Indonesia Kuasai Saham Mayoritas, Ini Tiga yang Harus Anda Ketahui Terkait Freeport

Abadikini.com, JAKARTA – Holding Industri Pertambangan PT Inalum(Persero), Freeport McMoRan Inc. (FCX) dan Rio Tinto, telah resmi melakukan penandatanganan sejumlah perjanjian sebagai kelanjutan dari Pokok-Pokok Perjanjian (Head of Agreement) terkait penjualan saham FCX dan hak partisipasi Rio Tinto di PT Freeport Indonesia (PTFI) ke Inalum.

Sejumlah perjanjian tersebut meliputi Perjanjian Divestasi PTFI, Perjanjian Jual Beli Saham PT Rio Tinto Indonesia (PTRTI), dan Perjanjian Pemegang Saham PTFI.

Berikut fakta-fakta menarik tentang akuisisi saham 51% Freeport Indonesia oleh PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero), yang dilansir dari Okezone:

  1. Freeport Diperbolehkan Keruk Emas hingga 2041

Perubahan kepemilikan saham 51% Freeport oleh Inalum akan resmi terjadi setelah transaksi pembayaran sebesar USD3,85 miliar atau setara dengan Rp56 triliun kepada FCX diselesaikan sebelum akhir tahun 2018.

Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, dengan ditandatanganinya perjanjian ini, Pemerintah akan menerbitkan IUPK dengan masa operasi maksimal 2×10 tahun sampai tahun 2041.

“Kewajiban PTFI untuk membangun pabrik peleburan (smelter) tembaga berkapasitas 2 sampai 2,6 juta ton per tahun akan terus kami monitor dan evaluasi perkembangannya, sehingga diharapkan dapat selesai dalam waktu kurang dari 5 tahun,” kata Jonan.

  1. Inalum Bayar Divestasi 51% Saham Freeport pada November 2018

Direktur Utama PT Inalum (Persero) Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa pendanaan untuk membayar akuisisi Freeport akan dibantu oleh sindikasi dari 11 bank asing. Di mana pada bulan November 2018 dana-dana itu sudah tersedia.

“Kami berharap dokumen-dokumen administrasi yang dibutuhkan bisa selesai per November mendatang, sehingga transaksi bisa selesai seluruhnya sebelum akhir tahun,” kata Budi.

  1. Menteri Rini Ungkap Keuntungan RI Kuasai 51% Saham Freeport

Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno menilai akuisisi saham 51% Freeport Indonesia oleh PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) berdampak positif ke depannya.

“Kami (BUMN), telah memiliki 51% saham PT Freeport Indonesia (PTFI). Di mana perseroan nantinya akan mendapatkan keuntungan. Yakni bisa mendapatkan konsolidasi laporan keuangan,” kata Rini. (dor.ak/okz)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker