Generasi Milenial Lebih Paham Media Sosial Ketimbang Pancasila

Abadikini.com, JAKARTA – Melalui sebuah buku berjudul: Pancasila Dan Democracy, Eksekutif Direktur Institute of Democracy and Education (IDE) Indonesia, Gugun Gumilar ingin memberikan sebuah pemahaman dan solusi bagi anak-anak muda di era milenial tentang merawat Pancasila dalam bingkai demokrasi NKRI.

“Buku ini adalah sebuah karya yang didedikasikan untuk anak Milenial Indonesia mengenai Pancasila dan Demokrasi,” ujar Gugun, Selasa (25/9/2018).

Menurutnya, Indonesia adalah negara multi etnis dan agama masih menghadapi persoalan intoleransi yang tinggi. Namun akhir-akhir ini semangat toleransi dan kebhinekaan di kalangan generasi milliennials dalam bingkai ideologi Pancasila terus mengalami degradasi yang  dratis.

“Saya lihat anak muda semakin anarkis, saling menghakimi. Mereka jadi generasi wacana yang hanya tahu tentang media sosial, saling menghujat dan tidak heran sebagian besar anak muda bangsa ini cepat terpengaruh dengan masuknya ideologi-ideologi yang berasal dari luar dan yang lebih parahnya lagi ideologi-ideologi tersebut secara terang-terangan mengatakan anti terhadap Pancasila dan semangat kebhinekaan,” kata Gugun.

Beberapa penelitian menyebutkan, generasi millennials ini merupakan salah satu kelompok generasi yang sangat rentan terhadap pengaruh radikalisme dan intoleran ditengah derasnya arus informasi yang beredar di media sosial dan internet.

“Hal ini jadi kekhawatiran bersama di kalangan anak muda. Saya mengingatkan dalam buku ini demokrasi Pancasila kita adalah demokrasi yang tumbuh dari masyarakat Indonesia sendiri, Bukan demokrasi Amerika maupun demokrasi Eropa. Bangsa yang saling gotong royong, rukun, dan saling menghormati. Ini adalah titipan nenek moyang kita untuk terus kita tingkatkan dan lestarikan,”kata Gugun.

Dalam bukunya, Gugun menyampaikan, anak muda harus melestarikan Pancasila sebagai living ideology. Pancasila sebagai dasar dan falsafah hidup berbangsa dan bernegara merupakan suatu kekuatan yang menyatukan seluruh elemen anak muda Indonesia dari Sabang sampai Merauke dengan berbagai latar belakang suku dan budaya, ras,  juga agama yang berbeda-beda.

Penanaman nilai-nilai Pancasila semestinya mengakomodasi generasi millenials dengan sebuah formulasi atau metode-metode pembelajaran yang relevan dengan perkembangan kecanggihan teknologi saat ini. “Pancasila harus menjadi prinsip hidup generasi millennials Indonesia dalam menghadapi derasnya kemajuan teknologi modern saat ini.”

Generasi millennials, terang dia, harus mampu mengamalkan Pancasila, Bhineka tunggal ika dan nilai-nilai toleransi bangsa. Pemuda memiliki tiga elemen yang diharapkan menjadi tumpuan mereka dalam bergerak yaitu sebagai agent of change, iron stock, dan agent of control. Masing-masing dari ketiga amanah tersebut menjadi sebuah tuntutan tersendiri bagi pemuda untuk dilaksanakan. (ak.beng/jwp)

 

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker