Hacker Curi USD60 Juta Mata Uang Virtual di Jepang

Abadikini.com, TOKYO – Bitcoin dan mata uang digital lainnya bernilai sekitar 6,7 miliar yen (USD60 juta) telah dicuri di Jepang menyusul serangan hacker, operator pertukaran virtual mengatakan. Biro Teknologi yang berbasis di Osaka, yang mengoperasikan pertukaran mata uang virtual Zaif, mengatakan bahwa server-nya telah diakses secara ilegal dan ditemukan transfer uang.

“Kami menolak berkomentar tentang rincian bagaimana akses ilegal ini terjadi, karena ini adalah kejahatan dan kami sudah meminta pihak berwenang untuk menyelidiki,” kata Biro Teknologi dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AFP, Sabtu, (22/9/2018).

Ia menambahkan bahwa mata uang virtual yang dicuri adalah bitcoin, bitcoin cash, dan monacoin. Biro Teknologi menegaskan pihaknya sedang menyiapkan sejumlah langkah guna meminimalisir kejadian serupa di masa yang akan datang, termasuk meningkatkan rasa aman dan nyaman kepada konsumen.

“Kami akan menyiapkan langkah-langkah sehingga aset pelanggan tidak akan terpengaruh oleh peretasan,” katanya seraya menambahkan langkah itu akan menerima dukungan keuangan dari pemegang saham utama Fisco Group.

Biro Teknologi menegaskan tim manajemen saat ini akan mundur setelah mengembalikan aset yang hilang kepada pelanggan. Sedangkan badan layanan keuangan Jepang memulai inspeksi di tempat ke perusahaan, Jiji Press melaporkan. Jepang adalah pusat utama mata uang virtual dan sebanyak 50 ribu toko di negara itu dianggap menerima bitcoin.

Awal tahun ini, bursa Coincheck yang berbasis di Jepang menangguhkan simpanan dan penarikan untuk mata uang virtual setelah diretas, menghasilkan kerugian senilai setengah miliar dolar AS NEM, mata uang digital terbesar ke-10 berdasarkan kapitalisasi pasar.

Otoritas Jepang kemudian memerintahkan dua pertukaran cryptocurrency untuk menghentikan operasi sebagai bagian dari tindakan keras setelah hack. Keputusan itu diharapkan bisa menekan hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari. (dor.ak/metrotv)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker