Ambil Minyak Dalam Negeri, Pertamina Hemat Biaya Transportasi

Abadikini.com, JAKARTA- PT Pertamina (Persero) menyebut alokasi minyak dalam negeri akan mengurangi biaya transportasi yang harus dikeluarkan. Selama ini impor minyak dari luar negeri memang membutuhkan biaya transportasi yang lebih mahal dibandingkan menggunakan produksi dalam negeri.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan harga yang dibayarkan untuk produksi di dalam negeri tak akan jauh berbeda dengan minyak impor. Pasalnya harga yang digunakan baik di dalam maupun di dalam negeri merupakan harga pasar.
“Kalau kita lihat ini kan market price. Asumsi harganya sama saja, biaya pengiriman lebih murah. Kalau impor dari luar tentu biaya transportasi lebih mahal, kalau ini sudah di sini,” kata dia ditemui di Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu, 29 Agustus 2018.
Sementara untuk kontrak impor yang sudah ada, Pertamina berkomitmen tetap melanjutkannya. Hanya saja untuk kontrak yang jangka pendek porsinya akan dikurangi dan digantikan dengan produksi dalam negeri.
“Ini kalau kontrak jangka panjang kita harus tetap. Namanya kontrak kita harus tetap respectory contract tetap kita jalankan. Tapi banyak juga yang spot, short term, itu yang kita gantikan dengan domestic crude,” jelas dia.
Dirinya menambahkan, ada sekitar 325 ribu liter per hari tambahan produksi dalam negeri yang akan masuk ke Pertamina. Hanya saja untuk detailnya Pertamina perlu membicarakan dengan masing-masing Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
“Karena ujung-ujungnya harus bussiness to bussiness (B2B), walaupun regulasinya nanti dari pemerintah tapi tetap kita jalankan secara B2B. Intinya kalau Pertamina komit untuk mengambil semua, karena dengan semua pun kita tetap perlu impor juga, masih belum terpenuhi semua,” pungkasnya. (ak/mtv)