Hanya Tandatangan Scan SBY, Demokrat Dianggap Tidak Siap Pemilu

Abadikini.com, JAKARTA – Proses pendaftaran bakal calon legislatif (Bacaleg) di hari terakhir, Selasa (17/7/2018) kemarin, menyisakan rekam jejak minor terhadap Partai Demokrat. Pasalnya, partai berlambang mercy itu terkesan tidak siap pemilu dan hanya cukup menggunakan tandatangan scan dari Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Sepertinya Demokrat menyepelekan soal tandatangan di scan itu. Secara administratif bermasalah,” kata pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Adi Prayitno dikutip dari laman RMOL, Sabtu (21/7/2018).

Menurut Adi, status partai lama di ajang pemilu, Demokrat harusnya lebih siap dalam menghadapi pemilu legislatif. Hal ini, lanjutnya, dapat berimbas pada bacaleg yang mendaftar lewat Demokrat.

“Padahal Demokrat partai lama dua periode berkuasa. Tentu hal yang sepele seperti tandatangan mudah diatasi. Kasian calegnya nanti jika ada masalah di kemudian hari,” urai Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia.

Selain itu, peneliti The Political Literacy Institute itu menganalisa, tandatangan scan SBY dilakukan dalam kondisi terdesak. Pasalnya, lanjut Adi, penentuan daftar nomor urut caleg berlangsung alot, dengan plus minusnya kuota 30 persen perempuan.

“Akibatnya, semua dikerjakan buru-buru. Sehingga, persoalan tandatangan tercecer,” demikian Adi.

Seperti diketahui, pihak partai Demokrat tiba di KPU untuk menyerahkan berkas persyaratan pendaftaran bacaleg 2019 ke Kantor KPU RI, Selasa (17/7/2018) pukul 16.05 WIB.

Hanya saja, berkas yang diberikan langsung oleh Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan terganjal sedikit masalah. Masalah itu menyangkut keabsahan dokumen yang diserahkan Demokrat ke KPU.

“Ada sedikit masalah itu, tanda tangan harusnya basah tapi ternyata ada yang dari scan,” ujar seorang pria berseragam Bawaslu yang tidak ingin disebutkan namanya. (bob.ak/rmol)

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker