Presidium JPMN Sesalkan Tindakan Represif Polisi Saat Mengamankan Aksi HMI Didepan Istana Negara

Abadikini.com, JAKARTA – Ketua presidium Jaringan Pemuda Muslim Nusantara Imam Ahmad kembali angkat bicara terkait tindakan represif aparat kepolisian terhadap kader Himpunan Mahasiswa Islam saat mengamankan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) terkait refleksi 20 tahun revormasi.

Menurut pernyataan yang disampaikan oleh ketua presidium JPMN bahwa tindakan represi yang dilakukan oleh aparat pengaman aksi tersebut sangat tidak manusiawi, sebab cara yang digunakan oleh aparat dalam mengamankan aksi tersebut terlalu menggunakan cara-cara kekerasan yang pada akhirnya menimbulkan korban luka sehingga harus mendapatkan perawatan yang cukup serius.

Hal tersebut disampaikan oleh ketua presidium JPMN ketika dihubungi oleh awak media “Cara aparat dalam melakukan pengamanan terhadap kader HMI di depan istanah negara, itu adalah sebuah tindakan brutal yang menimbulkan korban luka yang serius, sehingga harus mendpatkan perawatan yang serius” ungkapnya kepada abadikini.com, Jumat (25/5/2018).

Presidium JPMN Imam Ahmad juga menambahkan ” ini adalah potret kegagalan aparat kepolisian dalam mengamankan aksi, seharusnya pihak kepolisian perlu menggunakan cara yang sehat atau komunikasi secara persuasif sehingga tidak ada pihak yang dirugikan, kalau cara yang dilakukan seperti itu maka saya kira justru menimbulkan kemarahan publik, apa lagi sampai saat ini korban atas tindakan represi tersebut mengalami luka dalam dan patah tulang rusuk sampai hari ini masih harus mendapatkan perawatan intensif ” pangkasnya. (beng.ak)

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker