Kemiripan Serial Fiksi Captain Tsubasa dengan Realitas di Liga Champions

Penggemar sepak bola kembali bergembira. Bukan, bukan hanya Liga Champions yang makin sengit dan dramatis, namun karena versi remake Captain Tsubasa sudah bisa ditonton di internet.

Iya, kisah yang pernah mewarnai masa kecil siapapun, termasuk menjadi inspirasi para pemain top dunia macam Fernando Torres, Andres Iniesta, dan lain-lain.

Menariknya, cerita fiksi tersebut, ehm, ternyata mirip dengan realita di Liga Champions saat ini. Ada kemiripan antara AS Roma, Bayern Munchen, Liverpool, Real Madrid dengan tim-tim sepak bola dalam serial Captain Tsubasa.

Nggak percaya?

Yuk, disimak cocoklogi yang unfaedah berfaedah ini… ?

Liverpool adalah Nankatsu

Ada beberapa sebab mengapa Liverpool sangat mirip dengan Nankatsu SC. Ini mulai dari nasib hingga kondisi pemain.

Dalam dunianya Captain Tsubasa, Nankatsu bukan tim unggulan untuk menjuarai turnamen antar sekolah. Namun, dalam perjalanannya, mereka berhasil mengalahkan tim-tim hebat. Persis seperti Liverpool di ajang Liga Champions musim ini.

Pada babak 16 besar, Liverpool menggulung Porto dengan agregat 5-0. Lalu, pada partai perempat final, giliran Manchester City yang mereka tumbangkan. Tim yang bertabur bintang plus punya pelatih kelas dunia itu pun kalah agregat 5-1.

Dan ini, juga ada kaitannya dengan Mohamed Salah, Tsubasa Ozora-nya Liverpool. Ia punya insting mencetak gol yang tak kalah mematikan, jika dibandingkan dengan Tsubasa. Selain itu, kemampuan menggiring bolanya juga oke punya.

Alhasil, jangan kaget, kalau di musim ini golnya banyak betul. Salah sudah mencetak 39 gol di berbagai kesempatan. Pesepakbola lain yang bisa mencetak 39 gol sejauh ini adalah Lionel Messi. Tapi Messi bersama Barcelona sudah tersingkir.

Dan, selayaknya Tsubasa di Nankatsu, Salah juga punya tandem maut. Bedanya, jika tandem Tsubasa itu hanya seorang Taro Misaki, maka tandem Salah di Liverpool ada dua orang, yakni Roberto Firmino dan Sadio Mane. Saking klopnya, para pemain ini sudah hafal di luar kepala ke mana arah lari satu sama lain.

Meski begitu, ada satu perbedaan besar antara Salah dan Tsubasa. Salah tak cukup gila untuk tak mengajak bola berbicara dan Salah pun tak suka melamun ketika sedang menggiring bola selayaknya Tsubasa.

Bayern Munchen adalah Furano

Saat berbicara tentang tim sekolah paling hebat seantero Jepang, rasanya tak mungkin untuk tak membicarakan Furano FC. Hukum yang sama juga berlaku ketika kita berbicara tentang tim tangguh di Eropa. Wajib hukumnya menyinggung Bayern Munchen.

Pada tahun-tahun terakhir – tentu saja, dalam waktu Tsubasa –, Furano selalu bisa menjadi pesaing serius perebutan juara turnamen antar sekolah di Jepang. Sebabnya adalah kapten mereka, Hikaru Matsuyama.

Matsuyama terkenal dengan tendangan gledeknya. Kalau bola hasil tembakannya ditepis kiper, bisa dipastikan sarung tangan sang kiper pun koyak.

Begitu juga dengan Bayern. Dalam beberapa tahun terakhir, sudah sangat biasa bagi Bayern untuk masuk ke babak semifinal Liga Champions.

Bedanya, jika yang hebat di Furano hanya Matsuyama, di Bayern ada banyak sekali. Mulai dari Robert Lewandowski, Arjen Robben, James Rodriguez, dan masih banyak lagi yang sangat tahu bagaimana caranya merobek-robek jala gawang lawan.

Real Madrid adalah Toho Academy

Selayaknya Toho Academy, Real Madrid adalah tim bertabur bintang. Jika Toho punya Ken Wakashimazu sebagai kiper – konon kabarnya, kiper ini bisa melompat dari satu tiang ke tiang lainnya –, maka Madrid punya Keylor Navas.

Jika Toho punya Kiyoshi Furuta di bek, Madrid punya Sergio Ramos. Jika Toho punya Hideto Koike dan Takeshi Sawada, maka Madrid punya Luka Modric dan Toni Kroos. Dan, jika Toho punya Kojiro Hyuga, Madrid pun punya Cristiano Ronaldo. Mirip betul, bukan?

Dan, yang bikin kedua tim ini kian mirip adalah fakta bahwa keduanya sama-sama rajin menang turnamen. Toho sempat merasakan menjadi juara dalam turnamen antar-sekolah. Sementara Real Madrid, dalam empat tahun terakhir, sudah merasakan tiga trofi Liga Champions.

Karena rajin menang turnamen, kedua tim ini menjadi sama-sama disegani, atau bahkan ditakuti. Selain Tsubasa, tidak ada satu pun pemain level sekolah di Jepang yang ingin timnya bertemu dengan Toho.

Begitu juga dengan Madrid saat ini. Ada tiga tim yang mungkin menjadi lawan mereka dan kalau ketiga tim ini bisa memilih, tentulah mereka tak ingin bertemu Madrid.

AS Roma adalah Tatsunami

Oke, jika dibandingkan ketiga tim tadi, Tatsunami high school bukanlah tim yang dijagokan menjadi juara. Namun, Tatsunami kerap bikin Tsubasa cs kerepotan akibat aksi Makoto Soda. Bek ini bukan sekadar bek. Jika dibutuhkan, ia bisa mencetak gol juga.

Persis seperti apa yang dipertontonkan oleh Kostas Manolas dan Daniele De Rossi, dua andalan AS Roma di leg II babak perempat final Liga Champions lalu. Kedua pemain itu adalah pemain bertahan – gelandang bertahan – yang juga jago dalam menyerang.

Jika De Rossi berhasil mencetak satu gol dan satu assist, maka Manolas berhasil mencetak gol penentu lolosnya Roma ke babak semifinal Liga Champions. Dan, kalau tak ingin bernasib sama seperti Barcelona, tim lawan wajib mewaspadai dua pemain ini.

Jadi, sekiranya siapa yang bakal jadi juara Liga Champions kali ini?

Sumber Berita
Voxpop
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker