Wakil Ketua DPR RI, Pembangunan Pasar Ateh di Bukittinggi Bisa Gunakan Dana Darurat, Inilah Jawabannya

abadikini.com, BUKITTINGGI – Pembangunan kembali Pasar Ateh, Bukittinggi, Sumatera Barat, yang terbakar beberapa waktu lalu bisa mempergunakan dana darurat. Hal ini diungkapkan Wakil Ketua DPR Fadli Zon saat melakukan kunjungan ke apasar tersebut pada Sabtu, ( 4/11/ 2017) kemarin sore.

Fadli Zon mengatakan, banyak warga pedagang yang menjadi korban terdampak kebakaran, sehingga DPR perlu mendorong pemerintah secepatnya mengambil langkah-langkah darurat, termasuk terkait pendanaan revitalisasi pasar.

Fadli Zon meminta para korban untuk bersabar karena pengujian kelaikan bangunan membutuhkan waktu. Namun, DPR akan meminta pemerintah setempat menyurati tim ahli yang independen untuk memeriksa kelaikan bangunan.

Menurut Fadli Zon, pemerintah akan dapat bergerak cepat jika didukung oleh pendanaan. Warga dan Pemerintah Bukittinggi diminta tidak cemas, karena ada dana revitalisasi pasar disaat darurat seperti musibah kebakaran ini juga dana emergency.

“Kami di DPR bisa mengawasi mengawal dan mendorong pemerintah terutama kalau itu menyangkut nanti adanya dana APBN dan Kementerian Perdagangan tentu akan kita dorong untuk secepatnya bisa mengambil langkah. Mudah-an struktur bangunannya masih kuat, sehingga bisa segera direnovasi dan digunakan kembali oleh pedagang. Ada dana yang terkait dengan emergency itu bisa dilakukan semacam relokasi atau semacam itu dan dana revitalisasi untuk pasar kan memang ada. Saya kira itu tidak ada masalah, karena ini suatu musibah emergency dan juga ada mekanisme di dalam pemerintahan untuk penggunaan anggaran yang terkait ini,” ucapnya.

Untuk diketahui kebakaran kompleks pertokoan pasar bertingkat di kawasan Pasar Ateh Bukittinggi ini terjadi pada Senin, 30 Oktober 2017 lalu. Pemda Bukittinggi mencatat ada sebanyak 1.226 pedagang yang terdampak.

Sementara dari 800 toko dan kios yang ada di pasar bertingkat, sebanyak 600-an toko ludes terbakar. Kerugian akibat kebakaran ini ditaksir mencapai Rp1,5 triliun. (adm.ak/sn)

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker