NTT Kembangkan Wisata Menonton Ikan Paus dan Lumba-Lumba diperairan Alor, Lembata dan Flotim

abadikini.com, KUPANG – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menargetkan wisata menonton ikan paus mulai dilakukan pada tahun 2018 dalam rangka menarik minat wisatawan ke provinsi berbasis kepulauan itu.

“Kita targetkan semoga tahun depan sudah bisa berjalan wisata menonton ikan paus, sehingga NTT semakin dikenal oleh banyak orang,” kata Kepala Dinas Pariwisata NTT Marius Ardu Jelamu kepada abadikini.com usai worskhop di kupang beberapa waktu lalu.

Menurut Marius, diperairan NTT sering menjadi daerah transit ikan paus, terutama di perairan Alor, Lembata dan Flores Timur.

“Tercatat diperairan NTT memiliki 18 jenis paus, termasuk dua jenis paus karismatik, yakni paus biru (Balenoptera mausculus) dan paus sperma (Phystermacrocephalus),” jelasnya.

Dia menambahkan, wisata menonton ikan paus dan lumba-lumba (Setasea) di alam liar adalah industri yang berkembang pesat dengan keuntungan mencapai US$ 1,5 juta setiap tahunnya.

Karena itu, pihaknya mulai melakukan sosialisasi draf rencana pengembangan dan rencana bisnis wisata menonton ikan puas dan lumba-lumba kepada semua stakeholders.

Untuk lokasi atau tempat menonton paus itu berlangsung di sejumlah kabupaten perairan Flores khusunya di Kabupaten Alor, Lembata, Flores Timur dan sejumlah kabupaten lainnya di Pulau Flores.

Salah satu tempat integrasi paus dan lumbah-lumbah di Perairan Alor NTT. Foto Dok FB Abdeeto Abdinillah Massa

“Dengan program wisata menonton paus ini juga sekaligus kita mendidik masyarakat untuk bisa memelihara dan mengonservasi biota laut kita, supaya kelestarian alam ini bisa selalu terjaga,” pungkasnya.

Sementara itu ahli Cetacean Oseanik dari Austria Benjamin Kahn yang juga ikut dalam worskhop tersebut menggatakan bahwa penelitian terhadap jalur lintasan ikan paus ini sudah dilakukan sejak tahun 1999 mulai dari kawasan pulau Komodo, Alor hingga ke Lembata.

“Saya sudah meneliti migrasi ikan paus dan lumba-lumba di wilayah perairan NTT. Dan wilayah NTT merupakan lokasi migrasi ikan paus yang sangat potensial,” ujarnya.

Lokasi-lokasi migrasinya ada pada selat wetar, Pantar (Alor), Laut Sawu serta Lembata serta beberapa kawasan perairan lainnya. Ia bahkan menambahkan juga agar jika pada tahun 2018 ini benar-benar dilaksanakan maka dia berharap dapat membantu peningkatan ekonomi masyarakat. (siti.ak)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker