Tagar #PolriProvokatorSARA Jadi Trending Topic, Penyebabnya Ini

abadikini.com, JAKARTA – Tagar #PolriProvokatorSARA menjadi trending topic di jagat twitter Indonesia, Selasa (27/6/2017)

Sebelumnya beredar video pendek yang dikeluarkan Polri. Video pendek tersebut dinilai sangat memberikan stigma buruk terhadap umat muslim di Indonesia.

Dalam video tersebut digambarkan, umat Islam sedang menggelar pengajian tak memberikan izin kepada ambulance lewat yang membawa seorang pasien kritis. Dalam video tersebut, pasien kritis ditampilkan oleh seorang non muslim.

#PolriProvokatorSARA “Film ini seharusnya bukan hanya diprotes umat Islam. Tapi juga Nasrani. Mrk membenturkan dua Agama besar ini,” tulis pemilik akun twitter @dapitdong

Lebih lanjut akun dapitdong menuliskan sebagai penegasan bahwa puluhan tahun sudah umat Islam hidup damai berdampingan dengan umat lainya selama ini mengapa di rezim sepertinya sepertinya selalu mengganggu umat islam.

#PolriProvokatorSARA “Bertahun2 umat Islam hidup, umat lain nyaman. Baru di Rezim Joko umat di gambarkan secara keterlaluan,” tulisnya.

Sementara akun @Rizki44874585 pertanyakan pada pihak kepolisian yang sampai hati memposisikan umat islam seperti itu.

“#PolriProvokatorSARA. Apakah muslim yang kalian gambarkan dalam film kalian sebegitu bengis. Ingat pak, jabatan Anda maksimal hanya 60 tahun,” cuitnya.

“Salahnya umat Islam Indonesia ke polisi apa sih? Sampe segitu bencinya polisi sama umat Islam Indonesia. #PolriProvokatorSARA,” ucap akun @Aditnamasaya.

“Mubazir uang RAKYAT dipakai buat menindas Rakyat. Lebih baik wereng coklat jadi swasta aja. Bikin malu negara doang #PolriProvokatorSARA,” ucap akun @alitbertos.

“Harusnya ngaca sblm nuduh Islamlah pelaku sara seperti video yang kalian viralkan tersebut @DivHumasPolri @TMCPoldaMetro .#PolriProvokatorSARA,” cap akun @RestyCayah.

Dari pantauan redaksi tercatat 14,500 kali netizen kultwit tagar #PolriProvokatorSARA. (sop.ak)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker