Sungai Citarum Meluap, 2 Meninggal dan RIbuan Orang Mengungsi

abadikini.com, BANDUNG – Badan Penganggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung telah menghimpun data banjir terkini. Banjir telah meluas ke 15 wilayah kecamatan, dari laporan sebelumnya hanya 6 wilayah kecamatan.

Dua orang meninggal dunia dan tiga orang dikabarkan hilang saat terjadinya banjir itu. Sebanyak 24.000 warga menjadi korban terdampak banjir dengan jumlah pengungsi sementara mencapai 3.000 orang.

Ke-15 kecamatan yang terendam banjir tersebut yakni Kecamatan Cicalengka, Rancaekek, Cileunyi, Solokanjeruk, Majalaya, Ciparay, Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Pameungpeuk, Banjaran, Arjasari, Cangkuang, Katapang, dan Kutawaringin. Ketinggian air di sekitar bantaran Citarum dan cekungan pada Minggu, 13 Maret 2016 mencapai 3 meter.

Kepala BPBD Kabupaten Bandung Sofian Nataprawira melalui Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Tata Irawan, menyatakan hingga saat ini, pihaknya masih menginventarisasi jumlah warga terdampak banjir. Di samping itu juga melakukan upaya evakuasi kepada para korban.

“Berdasarkan hasil kaji cepat yang kami lakukan pada saat terjadinya banjir sejak Sabtu malam tadi, ada 15 kecamatan yang terendam banjir. Evakuasi korban lebih diutamakan kepada manula, ibu-ibu, dan anak-anak. Untuk segera diungsikan ke tempat pengungsian,” ungkap Tata di lokasi banjir Dayeuhkolot, Minggu (13/3/2016).

Selain merendam permukiman warga dan menyebabkan ribuan rumah terendam, banjir pun memakan korban jiwa. Di antaranya Risa (13) warga Kampung Ciburuy Desa Citeureup Kecamatan Dayeuhkolot dan Ela (40) warga Kampung Sawahluhur RW 10 Desa Sukasari Kecamatan Pameungpeuk. Risa meninggal akibat tersengat listrik pada saat banjir. Sedangkan korban Ela meninggal akibat terseret arus.

“Untuk korban hilang, BPBD Kabupaten Bandung dan Basarnas melakukan upaya pencarian. Para korban hilang itu kemungkinan terseret arus saat mereka mengungsi di bangunan yang lokasinya di tepi sungai yang kemudian roboh. Diduga, korban hilang masih keluarga ibu Ela yang meninggal yakni suami korban dan kedua anaknya yang belum kami kantongi identitasnya,” ujar Tata.

Menurut Tata, hingga sore ini masih terdapat ratusan bahkan ribuan warga yang masih terjebak banjir di Dayeuhkolot dan sekitarnya. Warga tidak sempat menyelamatkan diri saat banjir tiba di permukiman warga. Pasalnya, air dengan cepat menggenangi permukiman penduduk karena luapan dari Citarum dan beberapa anak sungainya yang berada di sekitar lingkungan tempat tinggal warga.

“Kami membagi tugas beberapa personil di antaranya tim evakuasi dan juga tim pencarian orang hilang akibat terseret arus sungai,” ujarnya. (asep.ak)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker