Pesantren di Banyuwangi Pakai Narkoba, BNN Akan Kumpulkan Seluruh Kiyai

abadikini.com, JAKARTA – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Budi Waseso (Buwas) mengatakan, pihaknya akan segera mengumpulkan seluruh kiyai pesantren di Indonesia untuk membahas bahaya narkoba. Kegiatan itu dimaksudkan untuk mengembangkan hasil temuan BNN terkait kiyai dan santri salah satu pesantren yang mengonsumsi sabu-sabu.

Setelah kunjungannya ke Jember beberapa pekan lalu, Buwas mendapat laporan mengenai pondok pesantren yang menjadikan sabu-sabu sebagai obat antilelah. Sabu digunakan untuk melancarkan kegiatan zikir. Tepatnya, laporan tersebut berasal dari Banyuwangi Selatan. Menyalahgunakan narkoba dengan alasan untuk beribadah dinilainya tidak tepat.

BNN tak ingin pesantren menjadi target peredaran narkoba. Buwas menyatakan, lembaga pendidikan tertua di Indonesia itu harus dijaga dan dilindungi dari target sindikat narkoba. “Kita akan kumpulkan kiyai untuk bahas soal ini,” kata Buwas di BNN, Jakarta, Kamis (10/3.2016).

Buwas mengatakan, dalam pesantren tersebut sabu-sabu digunakan sebagai obat daya tahan agar yang mengonsumsinya bisa berzikir hingga dua hari dua malam tanpa lelah. Namun, untuk sindikatnya dan diperoleh dari mana sabu tersebut, Buwas enggan berkomentar karena masih dalam penyelidikan.

Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, sabu-sabu masuk ke pesantren adalah tanda bahayanya narkoba. Hal ini membuktikan narkoba bisa menyerang siapa saja dan dari latar belakang beragam. “Kita memang tidak bisa memfragmentasi begitu saja. Tapi ini jadi bukti bahwa narkoba menyerang siapa saja tanpa pandang bulu,” ungkap Luhut. (mono.ak)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker