OKI: Kami Mengutuk Aksi Israel

abadikini.com, JAKARTA – Negara-negara Islam yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mendesak Israel mengakhiri pendudukan di Palestina. Mereka menghendaki terwujudnya Palestina merdeka dalam kerangka solusi dua negara.

Kesepakatan tersebut dituangkan dalam Deklarasi Jakarta hasil KTT LB V OKI di Jakarta yang diselenggarakan pada 6-7 Maret 2016. Terdapat 23 poin Deklarasi Jakarta dan 32 poin resolusi dari KTT berupa seruan politik negara-negara OKI. Dokumen ini inisiatif Indonesia.

Presiden Joko Widodo dalam pernyataan bersama seusai KTT menyatakan, pemimpin dunia Islam telah menghasilkan kesepakatan dan rencana konkret bagi Palestina.

”Kami mengutuk aksi Israel dan menyeru diakhirinya pendudukan atas Palestina,” katanya,   Senin (7/3/2016)

Selanjutnya, OKI mendesak dibentuknya negara Palestina yang merdeka secara penuh dan hidup berdampingan dengan Israel. Demi mencapai solusi dua negara ini, OKI mendesak Dewan Keamanan PBB menyelesaikan isu pembangunan permukiman ilegal oleh Israel.

Israel masih saja membangun permukiman ilegal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Sampai saat ini, 500 ribu warga Yahudi menghuni permukiman di dua wilayah itu. Pembangunan ini biasanya didahului dengan penggusuran tempat tinggal warga Palestina.

Saat menggusur, otoritas Israel sering berdalih bahwa rumah atau bangunan yang ditempati warga Palestina tak berizin. Kritik internasional tak menghentikan Israel mendirikan permukiman warga Yahudi.

Selain itu, anggota OKI yang duduk di Dewan Keamanan melanjutkan upaya memperjuangkan penyelesaian konflik Palestina. Seluruh negara menegaskan kembali komitmennya untuk melindungi al-Quds al-Sharif atau Yerusalem.

Salah satu bentuk konkret perlindungan tersebut dilakukan dengan rencana memberikan bantuan keuangan bagi al-Quds Fund. Di sisi lain, kata Presiden Jokowi, secara internal, Palestina juga mesti melakukan rekonsiliasi antara Fatah dan Hamas.

Merespons kesepakatan KTT, Presiden Palestina Mahmud Abbas menyatakan terima kasih kepada OKI. Yang terjadi di Palestina, khususnya di Yerusalem, sangat menyengsarakan dan mengubah identitas bangsa.

Agresi yang terus dilakukan Israel membuat Palestina menyarankan perlindungan terhadap al-Quds. “Al-Quds merupakan jantung dari Palestina, dan Palestina tak ada artinya tanpa al-Quds al-Sharif atau Yerusalem,” kata Abbas.

Menurut Abbas, hingga kini Israel tak berhenti membangun permukiman ilegal di wilayah Palestina seolah membangunnya di tanah milik sendiri. Palestina akan menghentikannya dengan cara apa pun. ”Kami ingin mendapatkan tanah kami kembali,” tegasnya. (andi.ak)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker