Festival Anggaran Akan Dorong Pengelolaan Keuangan Daerah

abadikini.com, JAKARTA – Pasca Pilkada Serentak 2015, banyak memunculkan kepala daerah baru yang masih belum mengerti tata kelola pemerintahan. Bahkan berdasarkan data Perhimpunan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), dari 269 pemenang pilkada, sebanyak 70-80 persen diantaranya adalah kepala daerah baru.

Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo mengakui, sebagai lulusan Akademi Militer dirinya tak mengerti betul cara mengelola pemerintahan saat awal menjabat pada 2013 lalu. Karena belum memiliki pengalaman, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Batang pada tahun pertama menjadi menjadi kurang terkelola dengan baik.

“Pada awal menjabat 2013 itu saya merasakan sangat berat karena tak pernah punya ilmu ketetanegaraan, ilmu pemerintahan, ilmu politik, dan lain sebagainya. Ternyata dalam perjalanannya saya mendapat ilmu pengelolaan pemerintahan dari KPK, Ombudsman, Fitra, dan lain-lain,” kata Yoyok dalam acara Menginspirasi Kepala Daerah Baru Mewujudkan Good Governance Tata Kelola APBD: Launching Festival Anggaran Nasional di Bakoel Koffie, Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (6/3/2016).

Dalam pembelajaran itu diakuinya bahwa sumber pendapatan baru bukan berasal dari pajak, melainkan efisiensi proyek pembangunan. Selain itu, lelang Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengisi jabatan strategis pemerintahan menjadi jawaban Yoyok terhadap pengelolaan APBD dan menjalankan pemerintahan yang baik dan bersih.

“Setahun saya gunakan itu, saya mendapat ISO 27001 (tentang Sistem Manajemen Keamanan Informasi). Ini artinya sistem itu bisa disadur dan bisa ditiru oleh semua kepala daerah yang baru memegang tampuk pemerintahan,” papar dia.

Berlatar belakang hal tersebut yang menjadikan Yoyok ingin menularkan keberhasilannya pada kepala daerah baru yang terpilih pada Pilkada Serentak lalu. Ini agar saat menjabat, kepala daerah baru itu bisa langsung menjalankan amanat dan tugas untuk mensejahterakan rakyat dalam mengelola pemerintahan yang baik dan bersih.

Tularan keberhasilannya bersama dengan kepala daerah berpengalaman lainnya akan dituangkan pada Festival Anggaran 2016 di Pendopo Pemerintah Kabupaten Batang. Festival itu direncanankan akan digelar pada 13-15 April 2016.

“Makanya pameran anggaran itu saya ingin bisa berbagi kebaikan kepada kepala-kepala daerah baru agar tidak terjadi hal yang sama saat saya menjabat. Karena dalam menjalankan pemerintahan bagi orang baru itu sangat sulit sekali,” ungkapnya.

Format acaranya sendiri, jelas dia, berupa pameran anggaran dan hasil pembangunan, seminar/diskusi, pelayanan publik, pemutaran film, pentas seni, dan booth khusus tentang dana desa. Booth dana desa ini menjadi perhatiannya karena pemerintah pusat tahun ini menggelontorkan dana desa sebanyak Rp47 triliun kepada 74.754 desa Yang setiap desanya rata-rata mendapat dana sebesar Rp700 juta-Rp800 juta.

“Dana desa ini perlu adanya transparansi kepada masyarakatnya karena ini proyek nasional dan pertarungan yang luar biasa. Pada saat kondisi sekarang pemerintah memberikan pelimpahan kewenangan langsung ke desa. Oleh karena itu saya buat booth khusus agar rakyat Batang ikut mengawal dana 248 desa di Kabupaten Batang,” ungkap Yoyok. (asep.ak)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker