PBB : Pemerintah Suriah Dan Pemberontak Akan Berunding Lagi

abadikini.com, JAKARTA – Utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan Pemerintah dan kelompok pemberontak Suriah akan memulai kembali perundingan damai pada 7 Maret mendatang.

Menurut Staffan de Mistura hal ini bisa terjadi jika gencatan senjata terus berlangsung dan bantuan kemanusiaan mencapai warga sipil yang membutuhkan.

Staffan de Mistura mengumumkan tanggal untuk putaran baru perundingan damai itu kurang dari satu jam sebelum penghentian permusuhan dijadwalkan mulai berlaku pada pukul 22:00 GMT.

Dewan Keamanan PBB menekankan pengaruhnya untuk mendukung perjanjian gencatan senjata, dengan suara bulat mengadopsi resolusi yang disusun oleh Rusia dan Amerika Serikat mendukung gencatan senjata di Suriah.

“Dengan asumsi bahwa penghentian permusuhan kemungkinan besar terus berlangsung — Insya Allah — dan akses bantuan kemanusiaan terus berlanjut, saya berniat untuk mengadakan lagi … perundingan, pembicaraan intra-Suriah pada Senin, 7 Maret,” kata De Mistura kepada Dewan Keamanan PBB, Sabtu (27/2/2016)

“Sabtu ini akan jadi sangat penting. Tidak diragukan lagi, tidak akan ada kekurangan upaya yang akan melemahkan proses ini,” kata De Mistura seperti dilansir dari AFP.

De Mistura menghentikan perundingan perdamaian pada awal Februari saat pasukan pemerintah Suriah, yang didukung oleh kekuatan udara Rusia, melanjutkan serangan di Provinsi Aleppo, di bagian utara Sufriah.

Rusia dan Amerika Serikat telah menetapkan batas waktu tengah malam waktu Damaskus (22:00 GMT) pada Jumat untuk penghentian permusuhan antara rezim Presiden Bashar al-Assad dan pasukan pemberontak non-jihadis.

Kesepakatan penghentian permusuhan itu tidak termasuk dengan kelompok IS dan Al-Nusra Front yang terkait Al-Qaeda, yang mengontrol sejumlah besar wilayah di Suriah.

Resolusi DK PBB itu mendukung kesepakatan gencatan senjata dan “menuntut” bahwa penghentian permusuhan “dimulai pada tengah malam (waktu Damaskus)”. (jhon.ak)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker