Kapolri : Travel Advisory Australia Jangan Dibesar-Besarkan

abadikini.com, JAKARTA – Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengklaim peringatan soal akan adanya ancaman serangan terorisme yang dikeluarkan Australia berasal dari informasi yang disediakan Polri.

“Saya pikir tidak perlu dibesar besarkan karena itu bukan travel warning tapi travel advisory. Itu berbeda karena kalau travel advisory itu hanya peringatan untuk mengingatkan dan itu hal yang biasa,” kata Badrodin di Mabes Polri Jumat (26/2/2016).

 

Menurutnya travel advisory itu informasinya dipasok oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian yang saat ini sedang berada di negeri Kangguru itu dalam rangka koordinasi untuk melengkapi penyidikan kasus Jessica Wongso Iskandar. Jessica, yang disangka membunuh Mirna, pernah berkuliah di Australia.

 

“Kan itu kita sampaikan, pasti disampaikan, pasti ditanyakan juga oleh Australia tentang penanganan kasus bom Thamrin. Kasus ini hampir secara keseluruhan bisa kita ungkap. Mulai awal pembicaraan sampai dengan eksekusinya,” lanjut Badrodin.

Yang terlibat secara langsung itu ada 16 orang yang sudah ditangkap. Tapi ada juga napi yang masih ada di dalam Lapas yang terlibat namun belum diproses. Kemudian ada satu lagi yang masih buron.

“Secara keseluruhan itu sudah hampir tuntas. Jadi total ada sekitar 19 atau 20 orang yang terlibat. Dari kasus bom Thamrin itu kita mengungkap ada lima kelompok pelaku lain,” sambungnya.

Yaitu kelompok Hendro Fernando, kelompok Helmi, dan Romli. Mereka kelompok berbeda dan tentu punya rencana yang berbeda . Namun mereka dianggap menjadi satu masalah yang bisa ganggu keamanan.

“Oleh karena itu (setelah kita paparkan) lalu diberikan advise atau saran kepada masyarakat Australia yang akan pergi ke Indonesia. Saya pikir semua udah kita antisipasi dengan baik, masyarakat tidak perlu takut,” ungkap Badrodin. (asep.ak)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker