Pesawat Latih TNI AU Jatuh Timpa Rumah Warga

abadikini.com, MALANG – Pesawat latih TNI AU dilaporkan jatuh di jalan LA Sucipto, Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur. Pesawat itu jatuh menimpa rumah seorang warga.

Pilot pesawat Super Tucano TT 3108 buatan Brasil yang jatuh menimpa rumah warga di Jalan LA Sucipto, Malang, Rabu, Mayor Pnb Ivy Safatillah akhirnya mengembuskan napas terakhir, setelah sempat dirawat di RS Saiful Anwar Malang.

“Pilot sempat dirawat di RSSA, namun akhirnya meninggal. Sedangkan kopilot Serma Syaiful masih dalam pencarian dan kabarnya selamat,” kata Kapentak Lanud Abdurrahman Saleh Malang Mayor Hamdi Londong Allo di lokasi kejadian jatuhnya pesawat tempur Super Tucano tersebut di Jalan LA Sucipto Gang XII Malang, Jawa Timur, Rabu (10/2/2016).

Indikasi selamatnya kopilot pesawat berjenis Super Tucano tersebut, karena kursi lontar diketahui kosong saat dilakukan evakuasi serpihan bangkai pesawat berlangsung. Sebelumnya juga ditemukan parasut tanpa awak di kawasan Jalan Ikan Tombro.

Hamdi menambahkan korban meninggal sampai saat ini diperkirakan ada tiga orang, yakni dua warga sipil dan satu pilot.

“Sekarang kami masih kumpulkan data,” ucapnya.

Hanya saja, sampai saat ini belum jelas diketahui bagaimana kronologis dan penyebab pesawat yang baru dibeli dari Brasil itu bisa jatuh. Pesawat itu jatuh di tengah permukiman padat penduduk pagi tadi.

Menurut kapentak, pesawat ini baru saja selesai perawatan. “Saat jatuh pesawat tersebut sedang digunakan untuk uji penerbangan dan pesawat itu sengaja diujiterbangkan karena selesai diperbaiki dan Pilot Mayor Pnb Ivy Safatillah, yang menjadi teknisinya mencoba pesawat itu. Jadi bukan latihan,” ungkapnya.

Penyebab jatuhnya pesawat Super Tucano masih dalam penyelidikan.

Sementara itu, di sekitar lokasi jatuhnya pesawat latih tempur Super Tucano TT 3108 tersebut dipenuhi anggota Polres Malang Kota dan pasukan dari TNI AU, petugas pemadam kebakaran serta relawan dari TRC Kota Malang maupun Kabupaten Malang.

Kapolres Kota Malang AKBP Decky Hendarsono yang memantau kondisi di lapangan mengatakan untuk membantu pengamanan pihaknya menurunkan satu SSK (satuan setingkat kompi, Red) yang jumlahnya 100-120 personel buatan.

“Tugas kami hanya membantu TNI AU saja, termasuk untuk evakuasi,” ujarnya.

Ia mengatakan evakuasi dilakukan sepenuhnya oleh TNI AU karena ini kewenangan dan ranahnya TNI AU.

“Oleh karena itu, soal kronologis maupun penanganan di lokasi menjadi ranah TNI AU,” kata Decky kepada wartawan.(mono.ak)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker