Lawan Teror, Gubernur Sulsel Bertemu Ormas Islam Di Starbucks Makassar

abadikini.com, JAKARTA – Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasir Limpo bertemu dengan semua organisasi masyarakat Islam di starbucks Makassar untuk membicarakan stabilitas keamanan di kawasan Sulawesi Selatan dan sekitarnya.

Pertemuan tersebut dilakukan dengan mengundang perwakilan dari semua ormas di Sulawesi Salatan untuk duduk bersama di kedai kopi di pusat perbelanjaan di Makassar.

“Saya ajak semua ormas untuk datang dan ngopi bareng, sengaja di mal di tempat yang banyak orang merasa saat ini takut, untuk menunjukan bahwa semuanya aman,” ujarnya, Jumat (15/12/2016).

Dia menambahkan tidak ada agenda khusus dalam pertemuan tersebut, kecuali untuk mengajak semua organisasi untuk bekerja sama menjaga keamanan di kawasan Sulawesi Selatan yang bisa berdampak juga pada kondisi pertumbuhan ekonomi daerah.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang tengah memperbaiki diri bisa terdampak dari kasus terorisme ini demi menjaga pertumbuhan tersebut semua kalangan harus ikut membantu demi pertumbuhan perekonomian di Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan.

“Kasus terorisme yang terjadi tidak hanya berdampak pada kematian beberapa orang yang menjadi korban, tetapi jika terus bergulir dan membuat ketakutan masif dan memengaruhi berbagai hal termasuk ekonomi,” katanya.

Untuk itu, dia mengimbau masyarakat supaya tidak khawatir berlebihan, dengan dukungan dari semua pihak menunjukan adanya konsolidasi dan kerja sama untuk membuat semua keadaan terkendali.

“Kami juga ingin ikut mengedalikan perekonomian di daerah, Sulawesi Selatan yang sepanjang tahun lalu mengalami pertumbuhan diharapkan tetap tumbuh di 2016 hingga 8%,” katanya.

Sementara itu, perwakilan Front Pembela Islam Sulawesi Selatan Arman, mengatakan semua ormas Islam tidak menginginkan adanyaIslamphobia sehingga diperlukan tindakan nyata demi memperbaiki citra Islam.

“Kalau mau ada hasilnya, jangan hanya bincang-bincang tetapi harus tetap melakukan aksi. Kejadian yang terjadi di Jakarta juga tidak memengaruhi syiar Islam FPI,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, dibacakan pernyataan sikap yang ditandatangani oleh para perwakilan ormas yang hadir. Deklarasi tersebut menyatakan bahwa masyarakat Sulawesi Selatan menolak dan melawan segala bentuk terorisme dengan lima poin komitmen.

Pertama, menjaga stabilitas dan kedamaian yang ada di kawasan Sulawesi Selatan dan sekitarnya. Kedua, mendukung segala upaya seluruh komponen bangsa untuk melakukan berbagai hal demi mewujdkna kedamaian yang ada khususnya di Sulawesi Selatan.

Ketiga, mendukung pemerintah untuk memastikan Sulsel terbebas dari rasa takut yang bisa mengancam perekonomian daerah dan aspek kehidupan lainnya. Keempat, mengajak masyarakat media untuk lebih selektif dan hati-hati dalam melakukan pemberitaan agar tidak memperkeruh keadaan.

Terakhir, mengajak seluruh komponen umat beragama untuk tetap menjaga kerukunan dan harmonisasi antarumat beragama dalam bangsa Indonesia. (andi.ak)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker